Menteri Sudirman Bandingkan Cara Kenaikan BBM Pemerintahan Dulu dan Sekarang

Menteri Sudirman Bandingkan Cara Kenaikan BBM Pemerintahan Dulu dan Sekarang
Sudirman Said. Foto: dok/JPNN.com

jpnn.com - JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menilai masyarakat masih bisa menerima harga BBM yang kerap kali naik, dibanding dahulu saat pemerintah menetapkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) setahun sekali.

Sudirman mencoba membandingkan perbedaan kenaikan BBM sewaktu tidak mengikuti fluktuatif dengan harga minyak dunia.

"Saya kira bisa disaksikan saat BBM dinaikkan setahun sekali, demo tidak habis-habis dan gede-gedean. Inflasi nendang sekali saat itu. Tapi saat ini ya ada demo lah, tapi bisa dimanage. Menurut saya noise di atas permukaan saja," ujar Sudirman di kantornya, Jakarta, Minggu (31/5).

Mantan dirut PT Pindad ini berkeyakinan masyarakat bisa menerima dengan gejolak harga minyak dunia yang tak menentu. Terlebih, BBM merupakan kebutuhan yang tidak bisa diganti dengan hal lain dan masyarakat memang membutuhkannya.

"Masyarakat akan makin terbiasa dengan proses yang naik turun, tapi dengan syarat, jangan terlalu sering. Jadi saya optimis di satu titik masyarakat akan terbiasa. Ya perokok saja naik turun tetap beli rokok, nggak pernah demo tuh. Pulsa telpon juga gitu, nggak ada demo. Kenapa gitu? Karena pola pikir politik itu. Begitu pemerintah sampaikan satu kebijakan yang riil dan manfaat besar bagi masa depan, kemudian dihajar," katanya menduga.

Sementara, terkait pencabutan subsidi untuk premium, Sudirman menegaskan bahwa pemerintah berencana menuju ke arah sana. "Kalau ditanya apakah pemerintah tetap konsisten dengan pencabutan subsidi? Kami akan konsisten tidak akan mundur," tandasnya. (chi/jpnn)


JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said menilai masyarakat masih bisa menerima harga BBM yang kerap kali naik, dibanding


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News