Menteri Teten: Kelembagaan Koperasi Nelayan Harus Diperkuat

Menteri Teten: Kelembagaan Koperasi Nelayan Harus Diperkuat
Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki berdialog dengan para nelayan anggota KSPPS BMT Mitra Umat, di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kota Pekalongan, Jumat (7/8). Foto: Humas Kemenkop UKM

Teten mendorong koperasi memiliki industri pengolahan ikan. Sehingga, proses bisnis dari hulu hingga hilir bisa lebih dinikmati para nelayan.

“Kita bantu pengembangan usaha dan pembiayaannya, agar para nelayan punya pendapatan yang maksimum," ujar Teten.

Selain itu, Teten mendorong koperasi nelayan untuk menerapkan digitalisasi dalam memasarkan produknya.

"Dengan begitu, bisa menjangkau pasar yang lebih luas. Untuk itu, kemampuan SDM koperasi akan kita tingkatkan melalui program pelatihan," kata Teten

Dana Bergulir Rp5 M

Dalam kesempatan yang sama, Dirut LPDB KUMKM Supomo mengatakan bahwa pihaknya sudah menyalurkan pembiayaan dana bergulir bagi KSPPS BMT Mitra Umat sebesar Rp5 miliar pada 27 Juli 2020.

"Pencairan ini merupakan bagian dari program PEN, dengan penundaan cicilan selama enam bulan ke depan," jelas Supomo.

Di samping itu, lanjut Supomo, berdasarkan hasil analisa, koperasi ini bagus dengan laporan keuangan yang dikelola secara profesional. Bahkan, KSPPS BMT Mitra Umat sudah menerapkan sistem online (digitalisasi) dalam operasional usaha dan komunikasi sesama anggota dengan pengurus koperasi.

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menegaskan koperasi bisa menjadi pintu bagi pemberdayaan ekonomi para nelayan di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News