Menuju Swasembada Gula 2025, Perhutani Panen Perdana

Menuju Swasembada Gula 2025, Perhutani Panen Perdana
Panen perdana menuju Swasembada gula 2025 dihadiri Asisten Deputi Bidang Industri Perkebunan dan Kehutanan Rachman Ferry Isfianto, Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto, Direktur PTPN X Tuhu Bangun dan Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Nganjuk Yudi Ermawan. Foto dok. Perhutani 

jpnn.com, JAKARTA - Perum Perhutani melakukan panen tebu perdana di kawasan hutan seluas 387 Ha. Diperkirakan potensi tebu giling di kawasan tersebut sebesar 30 ribu ton di Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Jombang dari 18.256 Ha hingga 2024.

“Panen tebu perdana menuju swasembada gula pada 2025 ini  nantinya secara bertahap ada lahan  seluas 18.256 Ha kawasan hutan yang akan dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman tebu secara mandiri hingga 2024,” jelas Direktur Operasi Perhutani Natalas Anis Harjanto dalam keterangannya, Senin (12/9). 

Dalam waktu dekat, tambahnya, akan dilakukan juga panen tebu seluas 187 Ha di KPH Ngawi dengan potensi produksi tebu giling 15 ribu ton.

Pemerintah telah mencanangkan bahwa 2025 sebagai tahun swasembada gula konsumsi, serta 2030 sebagai swasembada gula industri.

Menghadapi hal tersebut Perhutani siap menjalin kolaborasi dengan PTPN dan RNI untuk mewujudkannya. 

Natalas menyampaikan pengembangan agroforestry tebu mandiri merupakan hal baru bagi Perhutani, yang menjadi sebuah inovasi dalam peningkatan produktivitas kawasan hutan dan penambahan revenue. 

“Panen tebu ini menjadi awal menuju swasembada gula dan ketahanan pangan," ujar Natalas Anis Harjanto.

Melalui kajian legal, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) telah menyetujui pengesahan kawasan hutan seluas 8.000 Ha pada  2021 untuk dimanfaatkan sebagai lahan tebu.

Perhutani melakukan panen tebu perdana seluas 387 ha menuju swasembada gula 2025 yang ditargetkan pemerintah.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News