Menurut Anda, Sudah Siapkah Indonesia Melakukan Redenominasi?

Menurut Anda, Sudah Siapkah Indonesia Melakukan Redenominasi?
Uang. Ilustrasi Foto: Nurhadi/dok.JPNN.com

Kedua, Turki melakukannya secara bertahap. Pada tahap awal, Turki menerbitkan pecahan mata uang baru dengan kode YTL atau Yeni Turkey Lira. Yeni merupakan bahasa Turki yang berarti ’’baru’’.

Dengan begitu, pecahan terbesar mata uang lama yang mencapai 20.000.000 TL diganti menjadi 20 YTL. Setelah redenominasi, Turki memiliki mata uang kertas baru, yakni 1 YTL (menggantikan 1.000.000 TL), 5 YTL, 10 YTL, 20 YTL, 50 YTL, hingga 100 YTL.

Agar masyarakat tidak bingung, Turki menerbitkan mata uang baru yang tampilan, warna, atau desainnya serupa dengan mata uang lama.

Ketika awal redenominasi, dua mata uang beredar di Turki. Yakni, mata uang lama (TL) dan mata uang baru (YTL).

Pada saat itu, masyarakat sudah diimbau untuk mulai menukarkan mata uang lama di bank. Setahun kemudian, mata uang lama (TL) ditarik dari peredaran sehingga pada tahun ke-3, tinggal uang baru (YTL) yang beredar di pasaran.

Total, Turki membutuhkan waktu 10 tahun, terhitung mulai proses konsultasi dan sosialisasi pada 1998 hingga tuntas pada 2008.

Beberapa literatur menyebutkan, kunci sukses redenominasi Turki adalah pengawasan ketat pemerintah dalam melakukan stabilisasi harga sehingga ancaman lonjakan inflasi bisa diredam.

Selain Turki, ada kisah Rusia yang gagal total dalam melaksanakan redenominasi. Kegagalan Rusia itu harus menjadi pelajaran berharga.

Redenominasi merupakan penyederhanaan nilai mata uang dengan menghilangkan beberapa nol di belakang angka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News