Menurut Anda, Sudah Siapkah Indonesia Melakukan Redenominasi?

Menurut Anda, Sudah Siapkah Indonesia Melakukan Redenominasi?
Uang. Ilustrasi Foto: Nurhadi/dok.JPNN.com

Menurut dia, periode krusial dalam redenominasi adalah masa transisi. Bank Indonesia (BI) sudah menyebut akan ada proses persiapan, peralihan, dan penggunaan penuh uang baru hasil redenominasi.

’’Ini harus disosialisasikan dengan baik kepada masyarakat dan pelaku usaha. Selain itu, harus ada dukungan politik dari DPR,” ucapnya.

Dalam sejarahnya, pelaksanaan redenominasi memang tidak selalu mulus. Beberapa negara memang tercatat sukses, tapi ada pula yang gagal total.

Turki termasuk salah satu negara yang mencatat kisah sukses. Keberhasilan tersebut dijadikan acuan oleh negara-negara lain yang ingin menerapkan kebijakan serupa.

Berawal dari rendahnya nilai tukar mata uang lira terhadap dolar AS, pemerintah Turki mulai mencanangkan program redenominasi pada 1998.

Setelah melakukan persiapan berupa konsultasi publik maupun sosialisasi selama tujuh tahun, pemerintah Turki melaksanakan redenominasi pada 1 Januari 2005. Ketika itu, Turki menghilangkan enam angka 0 sehingga 1.000.000 lira sama dengan 1 new lira.

Sebagai gambaran, pada 2004 sebelum redenominasi, nilai tukar lira terhadap dolar AS sekitar 1,32 juta. Setelah redenominasi, nilainya menjadi 1,32 new lira per USD. Bagaimana redenominasi Turki sukses?

Pertama, Turki melaksanakan redenominasi pada awal tahun (1 Januari) sehingga seluruh pembukuan anggaran negara maupun perusahaan bisa langsung dicatat dengan menggunakan mata uang baru.

Redenominasi merupakan penyederhanaan nilai mata uang dengan menghilangkan beberapa nol di belakang angka.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News