Menurut Moeldoko, Ancaman Ideologi Itu Nyata!

Menurut Moeldoko, Ancaman Ideologi Itu Nyata!
Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko. Ilustrasi Foto: Ricardo/jpnn

Moeldoko menerangkan, COVID-19 telah membawa Indonesia dan semua negara di dunia ke dalam situasi krisis dengan skala yang tidak pernah dialami sebelumnya, sehingga COVID-19 muncul sebagai game changer saat ini.

Dia pun menilai, tidak ada resep yang berlaku umum di semua negara untuk keluar dari krisis akibat dampak pandemi COVID-19.

Namun Pemerintah telah berupaya melakukan yang terbaik, sambil melihat potensi yang ada serta membenahi kekurangan-kekurangan yang sifatnya spesifik di Indonesia.

“Dengan demikian, diharapkan kita tidak hanya mampu keluar dari krisis, tetapi sekaligus menggunakan momentum ini untuk melakukan perubahan-perubahan mendasar menuju Indonesia yang lebih baik,” katanya.

Untuk mendorong pemulihan ekonomi, sejak tahun lalu pemerintah telah mengeluarkan kebijakan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) yang mencakup upaya pemulihan kesehatan dan juga pemulihan ekonomi dengan memberikan insentif baik di sisi permintaan maupun di sisi penawaran.

Untuk tahun 2020, anggaran PEN adalah sebesar Rp695 triliun. Sementara pada tahun 2021, alokasi anggaran PEN mencapai Rp699,4 triliun.

“Angka ini dinamis, dalam arti masih bisa berubah sesuai perkembangan dan kebutuhan. Untuk program PEN 2021 sendiri meliputi lima kluster yaitu kesehatan, perlindungan sosial, dukungan UMKM dan korporasi, insentif usaha, dan program prioritas,” jelas Moeldoko.

Moeldoko menegaskan, untuk mampu keluar dari krisis, dan sekaligus menjaga agar Indonesia tetap berada di jalur yang benar untuk mewujudkan Visi Indonesia Maju 2045, diperlukan koordinasi yang baik dari setiap instansi dan lembaga terkait untuk bersama-sama mengatasi pandemi dan sekaligus memulihkan perekonomian.

Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan pesan mengenai ancaman ideologi, harus diwaspadai.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News