Menyaksikan Acara Besar Tahunan Lelang Uang Langka

Uang Plano Diburu Kolektor, Yang Bergambar Bung Karno Termahal

Menyaksikan Acara Besar Tahunan Lelang Uang Langka
KOLEKSI: Puji Harsono menunjukkan uang plano berisi 50 pecahan Rp 2.000 seri AAA 000008 hingga BAZ 000008. Uang itu dilelang dengan harga awal Rp 10 juta, kemudian terjual Rp 30 juta. Foto : Ahmad Baidowi/JAWA POS
Itulah gambaran suasana lelang uang tahunan yang diadakan Java Auction di Hotel RedTop, kawasan Pecenongan, Jakarta, Sabtu lalu (7/8). Lot 405 adalah sebutan untuk jenis barang ke-405 yang dilelang. Lot itu menjadi salah satu koleksi yang paling diburu.

   

Jenis barang yang dilelang adalah uang plano atau uang bersambung, yang terdiri atas 45 lembar uang pecahan Rp 50.000 bergambar I Gusti Ngurah Rai pada bagian depan dan Danau Bedugul di bagian belakang. Uang yang dicetak pada 2005 itu memiliki seri AAA 000001 hingga BAV 000001. "Uang plano memang salah satu jenis yang paling diburu kolektor," ujar Puji Harsono, kolektor uang langka sekaligus bos Java Auction, event organizer lelang uang langka di Indonesia.

   

Tahun ini, ungkap Puji, Bank Indonesia (BI) menitipkan 14 uang plano untuk dilelang. Uang plano sengaja dicetak oleh BI dengan jumlah terbatas untuk dilelang kepada kolektor. Lantas, uang hasil lelang digunakan untuk kegiatan sosial. Meski dalam bentuk bersambung, uang plano tersebut juga termasuk alat pembayaran yang sah.

   

Uang plano lain yang terjual dengan harga cukup tinggi adalah lot 396, yakni 50 lembar uang pecahan Rp 2.000 yang tersambung menjadi satu dengan nomor seri AAA 000002 hingga BAZ 000002. Uang plano bergambar Pangeran Antasari pada bagian depan dan Tarian Dayak pada bagian belakang itu ditawarkan dengan harga Rp 10 juta. Tetapi, kemudian uang itu terjual Rp 28,5 juta kepada mail bidder.

   

Setahun sekali, setiap Agustus, fokus penggemar uang langka tertuju pada even besar lelang uang. Saat acara lelang pada Sabtu lalu (7/8), ratusan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News