Menyaksikan Keprihatinan di Pulau Kramian di Ujung Paling Utara Jatim

Tiap 6 Bulan Ada Ibu Melahirkan yang Tewas Bersama Bayinya

Menyaksikan Keprihatinan di Pulau Kramian di Ujung Paling Utara Jatim
Menyaksikan Keprihatinan di Pulau Kramian di Ujung Paling Utara Jatim

Selama dalam perjalanan, Jawa Pos menyaksikan hamparan sebuah pulau mungil di tengah laut bebas. Itulah Pulau Kramian yang gugusan pulaunya menjadi batas wilayah antara Jatim dan Kalimantan.

"Selamat datang di desa kami. Selamat datang, Pak!" ucap puluhan siswa sekolah dasar (SD) yang menyambut kedatangan rombongan. Mereka mengenakan seragam sekolah, sambil mengangkat dan melambaikan bendera Merah Putih di tangan kanan. "Terima kasih anak-anakku. Tetap semangat menuntut ilmu, ya," jawab Saifullah Yusuf.

Desa Kramian dihuni sekitar 3.500 jiwa. Begitu menjejakkan kaki di desa itu, nuansa tertinggal dan terbelakang langsung terasa. Kondisi Pelabuhan Sidomampir yang menjadi satu-satunya pintu penghubung dengan dunia luar begitu memprihatinkan. Jangan dibayangkan seperti dermaga pada umumnya. Sebab, hanya terbuat dari kayu. Itu pun tiang-tiang penyangganya sudah tampak tua dan lapuk.

Pulau Kramian memiliki luas 9,79 kilometer per segi. Gugusan pulau itu berada di tengah perairan laut bebas. Di sisi selatan terhampar dua pulau utama. Yaitu, Pulau Masalembu yang dijadikan pusat kecamatan dan Pulau Masakambing. Pulau Kramian dihuni tiga etnis, yaitu Bugis, Madura, dan Jawa. Masing-masing mendiami tiga dusun.

Pulau Kramian termasuk unik. Secara administratif, pulau tersebut masuk dalam Kabupaten Sumenep di Madura. Tapi, suku Madura yang tinggal di sana

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News