Menyedihkan, Ribuan Anak Dilecehkan di Institusi Keagamaan

Menyedihkan, Ribuan Anak Dilecehkan di Institusi Keagamaan
Siswi SD jadi korban pencabulan ayah tiri. Ilustrasi Foto: dok.Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

Turnbull meminta warga membaca hasil investigasi tersebut agar mereka memahami pola pelecehan seksual yang terjadi. Dengan demikian, mereka bisa lebih peduli terhadap lingkungan sekitar dan tidak menutup mata jika mendapati laporan tentang kasus serupa.

Hasil investigasi yang akan dipublikasikan itu dilengkapi dengan contoh-contoh kasus pelecehan seksual yang ditemukan di lapangan.

Selain berhasil mengungkap kasus pelecehan dan kejahatan seksual terhadap anak dengan jumlah yang luar biasa banyak, komisi tersebut punya temuan lain yang tak kalah penting.

Yakni, sikap abai institusi dan masyarakat terhadap kasus-kasus seperti itu. Terutama institusi-institusi Katolik. Sebab, 62 persen institusi berbasis agama yang melakukan kejahatan tersebut adalah institusi Katolik.

’’Kami menyimpulkan bahwa ada kegagalan serius dalam gaya kepemimpinan Gereja Katolik sejak berdekade-dekade lalu,’’ demikian bunyi kesimpulan tertulis yang komisi itu cantumkan dalam laporannya kemarin.

Berdasar kesimpulan tersebut, komisi mengajukan rekomendasi kepada Vatikan agar tidak mewajibkan semua pastor hidup selibat alias tidak menikah.

Presiden Konferensi Uskup Katolik Australia Uskup Agung Denis Hart mengaku akan meneruskan rekomendasi tentang hidup selibat kepada Paus Fransiskus di Vatikan.

’’Nanti, rekomendasi itu bisa berdampak besar bagi Gereja Katolik di Australia dan di negara-negara yang lain,’’ ujarnya sebagaimana dilansir Reuters. Sebab, semua pastor di seluruh penjuru dunia, tidak hanya di Australia, wajib tidak menikah.

4.400 korban mengaku dilecehkan di institusi-institusi Katolik. Yakni, di sekolah Katolik atau asrama sekolah

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News