Menyedihkan, Ribuan Anak Dilecehkan di Institusi Keagamaan

Menyedihkan, Ribuan Anak Dilecehkan di Institusi Keagamaan
Siswi SD jadi korban pencabulan ayah tiri. Ilustrasi Foto: dok.Jawa Pos Group/dok.JPNN.com

Dalam investigasinya, Royal Commission into Institution Responses to Child Sexual Abuse mendengarkan kesaksian dari ribuan korban. Rata-rata, sekarang mereka menjadi orang tua.

Sebab, di masa lalu, laporan mereka bagaikan angin lalu saja. Bahkan, tidak jarang, anak-anak yang menjadi korban pelecehan dan kejahatan seksual para pastor tersebut malah dihukum karena dianggap memfitnah.

Reaksi pastor, institusi Katolik, bahkan Gereja Katolik di Australia, menurut komisi itu, memperparah pelecehan dan kejahatan seksual terhadap anak-anak.

Selain pastor, guru atau orang tua angkat, dan ibu/bapak asrama, sebenarnya pelecehan serta kejahatan seksual tersebut ada yang dilakukan sesama anak. Sayang, saat ada laporan tentang hal seperti itu, si pelapor justru dicurigai.

Kemarin komisi juga merekomendasikan supaya para pastor yang melakukan pelecehan dan kejahatan seksual tersebut bisa menjalani pemeriksaan hukum. Baik mengaku ataupun tidak, para pastor itu layak diperlakukan sebagai tersangka dan diinvestigasi.

Hart mendukung rekomendasi tersebut. Sikap yang sama ditunjukkan para pemuka Gereja Anglikan dan gereja-gereja lain yang dianggap melindungi para pelaku.

’’Institusi-institusi berbasis agama gagal melindungi anak-anak. Sebaliknya, mereka malah melindungi para pelaku pelecehan dan kejahatan seksual. Ada puluhan ribu anak yang menjadi korban dan para pelakunya tidak hanya satu atau dua orang. Kita tidak akan pernah tahu jumlah sesungguhnya,’’ demikian bunyi kesimpulan Royal Commission into Institution Responses to Child Sexual Abuse Australia. (hep/c22/any)


4.400 korban mengaku dilecehkan di institusi-institusi Katolik. Yakni, di sekolah Katolik atau asrama sekolah


Redaktur & Reporter : Adil

Sumber Jawa Pos

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News