Merampok Pejabat karena Sakit Hati

Merampok Pejabat karena Sakit Hati
Merampok Pejabat karena Sakit Hati

Ia menjelaskan, semula rencana yang mereka rancang tidak ada melakukan aksi penyekapan maupun pemukulan terhadap korban. Namun, diduga karena Doni sakit hati kepada Daniel, ia nekat melakukan penyiksaan dan menjarah seluruh isi rumah Daniel.

“Enggak ada penyekapan ataupun pemukulan. Aku tau setelah orang itu cerita pas sampai di rumah,” ucap pria yang sering mangkal di Pasar Horas tersebut.

Pria lajang tersebut mengatakan, setelah Doni dan Ince tertangkap, ia berniat menyerahkan diri ke pihak kepolisian. Namun, ia masih ragu dan lebih memilih bertahan di rumah.

Pada perampokan yang dilakukan di rumah Daniel, ia mengaku mendapatkan bagian paling sedikit dibandingkan rekannya. Ia mengaku hanya mendapatkan barang berharga yang tertinggal di dalam mobil, yakni i-Pad dan softgun milik Daniel.

“Aku cuma dapat i-Pad dan itu kujual Rp2 juta dan senjatanya tetap kusimpan di rumah karena aku nggak berani membawanya ke mana-mana,” terang pria yang tubuhnya dipenuhi tato tersebut.

Ia mengaku kesal terhadap Ince karena pernyataan Ince kepada pihak kepolisian bahwa ia yang paling banyak mendapatkan bagian dan Ince juga mengatakan bahwa selama ini ia sering melakukan aksi pencurian.

“Dibilangnya aku membongkar rumah orang, padahal aku nggak ada mencuri di rumah orang. Makanya aku geram kali sama Ince itu, Bang,” kesalnya.

Sementara, Andre, korban perampokan berikutnya saat ditemui di Polsek Bangun mengatakan, malam sebelum perampokan, sekira pukul 22.00 WIB, ia baru dari rumah temannya.

SIMALUNGUN - Satu lagi pelaku perampokan rumah milik Kabid Formasi BKD Pemkab Simalungun Daniel Silalahi, 9 Juni lalu, berhasil diringkus. Pelaku

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News