Tips Otomotif

Merawat dan Mendeteksi Gangguan di Kopling Mobil

Merawat dan Mendeteksi Gangguan di Kopling Mobil
Ilustrasi penggantian sistem kopling mobil. (Foto: ridho/jpnn)

jpnn.com, DEPOK - Sistem kopling pada mobil transmisi manual berfungsi untuk memutus dan menyambungkan tenaga mesin ke roda melalui transmisi.

Kinerja yang tidak baik pada sistem kopling bisa berimbas pada akselerasi mobil itu sendiri dan bahkan bisa memengaruhi konsumsi bahan bakar. Oleh karena itu, perawatan sistem kopling menjadi penting jangan sampai yang penggunaan normalnya bisa berumur 2-3 tahun tapi malah lebih cepat.

Apalagi, penggantian sistem kopling atau biasa disebut turun kopling memerlukan biaya yang tidak murah, sekitar Rp 2,5-3 juta atau lebih tergantung mobilnya.

Guna menjaga kinerja sistem kopling lebih awet, berikut hal-hal yang perlu dihindari saat berkendara dari salah satu mekanik bengkel Jhon Motor di Bojong Sari, Sawangan, Depok.

1. Tidak meletakkan kaki pada pedal kopling secara terus menerus saat berkendara. Biasakan jauhkan kaki dari pedal kopling, menghindari keausan pada plat kopling atau release bearing lebih cepat.

2. Saat antri atau tanjakan disarankan untuk tidak menahan gerak mobil dengan menginjak kopling setengah tetapi lebih baik menggunakan rem tangan atau tromol. Kebiasaan ini juga berakibat memperpendek umur kampas kopling dan lebih cepat tipis.

3. Saat me-release pedal kopling usahakan jangan dihentak sekaligus tapi dilepas secara perlahan. Guna menghindari kerusakan pada permukaan plat kopling yang tidak rata, apalagi saat muatan banyak.

Lantas bagaimana mengetahui ada gangguan pada komponen sistem kopling mobil? Menurut Jhon, jika saat perpindahan gigi perseneling mulai terasa berat atau sering tertahan.

Kinerja sistem kopling yang tidak baik bisa berimbas pada akselerasi mobil itu sendiri dan bahkan bisa memengaruhi konsumsi bahan bakar.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News