Merayakan Jumat Agung, Hari Wafat Yesus Kristus, di Jalanan London

Ada Layar Raksasa, 14 Adegan Jalan Salib Hampir Nyata

Merayakan Jumat Agung, Hari Wafat Yesus Kristus, di Jalanan London
Merayakan Jumat Agung, Hari Wafat Yesus Kristus, di Jalanan London
Sebelum 2008, lapangan itu punya daya tarik khas. Yakni, kawanan merpati yang sangat banyak dan jinak. Tetapi, setelah ada larangan memberikan makan merpati, burung-burung itu mulai jarang datang. Hanya belasan ekor setiap hari yang terlihat berjalan-jalan di lapangan tersebut.

Lalu lintas di sekitar lapangan itu pun begitu sibuk. Bus-bus wisata berseliweran. Yakni, bus tingkat untuk tur keliling London, yang tingkat kedua tidak beratap. Bus-bus itu hilir mudik. Belum lagi taksi London, yang bentuknya begitu khas, datang dan pergi.

Pada Jumat Agung, 22 April, kesibukan di jalan itu terasa meningkat. Taksi tidak diperbolehkan berhenti di sekitar alun-alun. Dari utara, taksi harus berhenti di ujung Regent Street. Penumpangnya lantas berjalan kaki sekitar dua blok menuju ke Trafalgar Square.

Dan tengah hari bolong itu, Trafalgar Square begitu penuh orang. Full, tapi tidak hiruk pikuk. Cenderung hening, tertib, dan rapi. Mereka duduk-duduk memenuhi sisi lapangan. Sebagian besar lagi duduk mengisi anak tangga yang menuju ke Galeri Nasional. Yang lain berdiri teratur mengitari pusat lapangan. Di  tengah-tengah lapangan itulah segala perhatian dicurahkan.

Jumat Agung, 22 April, peringatan wafat Yesus Kristus, dirayakan dengan berbagai warna oleh warga London, Inggris. Gereja-gereja menggelar sejumlah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News