Mercedes-Benz Lebih Selektif dalam Menerima Bahan Baku Baterai

Mercedes-Benz Lebih Selektif dalam Menerima Bahan Baku Baterai
Ilustrasi logo kebijakan Mercedes-Benz dalam pengembangan baterai mobil listrik. Foto: Antara

jpnn.com, JAKARTA - MERCEDEZ-Benz yang merupakan perusahaan otomotif asal Jerman kini lebih selektif dalam menerima bahan baku baterai mobil listriknya dan mungkin akan menghentikan pasokan dari negara-negara berisiko.

Selama ini, negara asal yang dipandang berisiko tinggi sengaja tidak dikecualikan sebagai sumber pasokan.

Pendekatan yang diambil di sini bertujuan untuk memperbaiki situasi lokal bagi orang-orang yang bekerja di sana dan untuk memperkuat hak-hak mereka.

Dengan demikian, Mercedes-Benz AG mengikuti rekomendasi dari organisasi non-pemerintah, pemerintah dan kelompok kepentingan terkait lainnya untuk tidak menarik diri dari negara-negara berisiko tinggi.

Kini, Mercedes-Benz telah melakukan audit rantai pasokannya dan tunduk pada pedoman Organisasi Pembangunan dan Kerjasama Ekonomi (OECD) dan hanya akan menerima kobalt dan lithium dari sumber bersertifikat.

" Kami telah mengaudit rantai pasokan untuk armada kendaraan listrik Mercedes-Benz sesuai dengan pedoman OECD," kata Markus Schafer, anggota dewan manajemen Daimler dan Mercedes-Benz AG.

" Sepanjang perjalanan kembali ke tambang, meskipun kami sendiri tidak mencari kobalt secara langsung," tambah Schafer.

" Berdasarkan wawasan yang diperoleh, kami akan menginstruksikan pemasok baterai kami hanya mendapatkan kobalt dan lithium dari lokasi penambangan bersertifikat di masa mendatang," jelas Schafer.

Mercedes-Benz mungkin akan menghentikan pasokan bahan baku dari negara-negara berisiko.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News