Merdeka Rp 6,7 Triliun di Usia 155 Tahun

Merdeka Rp 6,7 Triliun di Usia 155 Tahun
Merdeka Rp 6,7 Triliun di Usia 155 Tahun

Mereka harus bekerja keras di dua sisi sekaligus: mencari jalan keluar atas beban Rp 6,7 triliun dan kinerja operasionalnya harus terus membaik.

Kinerja yang terus membaik itulah yang utama. Dari hasil kinerja yang baik itulah timbul kepercayaan dari semua pihak: pemegang polis, pemegang saham, dunia reasuransi, OJK (Otoritas Jasa Keuangan), Ditjen Pajak, dan seluruh pihak terkait. Hasil kerja keras itulah yang membuat siapa pun menaruh kepercayaan kepada Jiwasraya.

"Kepercayaan" itulah yang akhirnya "dijual" atau "direasuransikan" kepada lembaga-lembaga asuransi internasional.

Ditjen Pajak pun percaya. Dengan kinerja yang terus membaik, pajak yang akan dibayar Jiwasraya pun bisa terus membesar. Daripada Jiwasraya dibiarkan bangkrut, yang tentu tidak akan bisa membayar pajak sama sekali.

aka, Ditjen Pajak pun setuju Jiwasraya melakukan revaluasi aset dengan fasilitas khusus. OJK juga terus membantu upaya penyehatan Jiwasraya itu.

Gooool! Beres. Dalam waktu singkat Jiwasraya sudah akan bisa membayar pajak melebihi fasilitas yang diberikan pada proses revaluasi itu.

Terima kasih Pak Hendrisman. Terima kasih Pak Hary Prasetyo. Terima kasih direksi Jiwasraya. Terima kasih OJK. Terima kasih Ditjen Pajak.

Jiwasraya tahun ini benar-benar merasakan kemerdekaan. Merdeka! (*)

MERDEKA! Makna kata itu menjadi sangat mendalam, khususnya bagi PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Tahun ini BUMN itu benar-benar merdeka. Terutama

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News