Meriahnya Festival Batik di KJRI Perth, Pengunjung Membeludak

Meriahnya Festival Batik di KJRI Perth, Pengunjung Membeludak
Arief Yahya. foto: JPNN

Batik sudah mendapat pengakuan internasional. Batik sudah tercatat dalam salah satu kekayaan budaya tak benda oleh UNESCO.

Selain itu, istilah batik ini juga tidak hanya digunakan oleh masyarakat pulau Jawa yang konon katanya sebagai tempat lahirnya batik. Banyak daerah di Indonesia yang menggunakan istilah ‘batik’ pada sebuah produk kreatif mereka.

Misalnya kain Tenun Sasirangan dari Kalimantan Selatan yang kerap disebut sebagai Batik Sasirangan.

”Ini adalah salah satu representasi kecintaan masyarakat Indonesia terhadap Batik namun kami jaga di negara orang lain. Nah, dalam kombinasi ini kami juga selalu mengingatkan sepuluh destinasi prioritas di Indonesia agar masyarakat Perth tidak hanya datang ke Bali, di setiap tamu yang datang kami tebarkan Wonderful Indonesia dengan sepuluh destinasi prioritas yang baru dengan menjelaskan kepada pengunjung,” ujar wanita berambut panjang tersebut.

Widya mengucapkan terima kasih kepada Kemenpar yang terus menjaga animo masyarakat Perth dan Australia dengan berbagai kegiatan di Australia salah satunya kegiatan kuliner Indonesia di Perth.

”Karena kompetitor kita seperti Malaysia, Thailand dan Singapura juga sangat gencar terus berpromosi di Australia. Menjaga animo kecintaan warga Australia terhadap Indonesia inilah yang harus dilakukan bersama-sama agar Indonesia tidak kalah dengan negara kompetitor tersebut,” katanya.

Menpar Arief Yahya mengucapkan, “Selamat Hari Batik Nasional. Semoga batik semakin memperkuat identitas Indonesia dan branding Wonderful Indonesia di seluruh penjuru dunia. Selamat berfestival, sukses buat KJRI dan timnya,” kata Arief. (adv)


PERTH - Cara cerdas dilakukan Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Perth Australia, Minggu (2/10). Saat menyambut Hari Batik Nasional,


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News