Meriahnya Sambut Imlek, Gaun pun Terinspirasi Budaya Tibet

Meriahnya Sambut Imlek, Gaun pun Terinspirasi Budaya Tibet
Meriahnya Sambut Imlek, Gaun pun Terinspirasi Budaya Tibet. Jessica Eveline mengenakan gaun rancangan Elok Rege Napio dalam acara fashion show bertema Romance in Spring di atrium Grand City. Foto WS Hendro/Jawa Pos/JPNN.com

Ketua Belly Dance Surabaya Willy Filosofia menjelaskan, untuk persiapan tidak diperlukan waktu yang khusus. Sebab, setiap minggu mereka berlatih. Tepatnya setiap Selasa.

’’Disitu bisa belajar banyak. Salah satunya teknik perut getar atau yang biasanya disebut shimmy,’’ ujar perempuan kelahiran 4 Maret 1976 tersebut.

Menurut Willy, belly dance merupakan tarian lawas dari Timur Tengah. Nah ketika disini, tarian itu berkembang dan dikombinasikan untuk menghibur para warga Tionghoa. ’’Unsur oriental terletak pada kostum kami,’’ jelasnya.

Salah seorang penonton, Alexandra Wawolangi, 19, terkesima dengan atraksi yang dilihatnya itu. Imlek tak hanya identik dengan barongsai. Belly dance juga bisa menjadi hiburan baru untuk perayaan tahun baru sekarang ini. ’’Mereka bagus dan menghibur,’’ tandas mahasiswi Universitas Ciputra tersebut. (rid/cik/c22/ai)


SURABAYA – Meski Imlek masih sebelas hari mendatang, kemeriahan menyambut pergantian tahun tersebut sudah terasa saat ini. Contohnya fashion


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News