Merpati Tambah Tujuh Pesawat Kecil

Merpati Tambah Tujuh Pesawat Kecil
Merpati Tambah Tujuh Pesawat Kecil
SURABAYA – Upaya restrukturisasi dilakukan PT Merpati Nusantara tidak hanya dari aspek awak maskapai saja. Selain restrukturisasi dari aspek karyawan, maskapai penerbangan pelat merah itu juga melakukan restrukturisasi di sisi armada pesawat.

Dari sisi armada, langkah pertama Merpati adalah menyiapkan pesawat berkapasitas kecil untuk memaksimalkan jalur Indonesia Timur. Corporate Secretary Merpati Arlines Purwatmo mengatakan bahwa sedikitnya ada tujuh pesawat yang disiapkan untuk membangkitkan sejumlah jalur penerbangan Indonesia Timur.

Yakni, Papua, NTT, Maluku, Sulawesi serta Kalimantan Tengah. Namun, belum ada jadwal pasti mulainya pengoperasian pesawat-pesawat itu. ’’Kemungkinan dalam sebulan ini,’’ujar Purwatmo. Sebab, hingga saat ini ketujuh pesawat berkapasitas 20 tempat duduk itu sedang dalam perbaikan. ’’Empat pesawat bertipe Kasa 212 dan tiga lainnya bertipe Twin Otter,’’ terang Purwatmo. Menurutnya, tujuh pesawat tersebut bukan pesawat baru.

Bahkan, dalam beberapa bulan terakhir, pesawat tersebut sempat tak terpakai oleh Merpati. Nah, berkaitan dengan restrukturisasi di sektor armada, Merpati berniat mengoptimalkan kembali pesawat-pesawat tersebut untuk menembus jalur penerbangan Indonesia Timur. Selain itu, dia mengatakan bahwa langkah tersebut tak lepas dari komitmen Merpati menembus jalur-jalur kabupaten yang selama ini tak terjangkau.

Bagaimana dengan tingkat keselamatannya? Purwatmo menjelaskan meski dari segi usia pesawat-pesawat tersebut relatif tua, namun selalu dilakukan perawatan terhadap pesawat itu. ’’Kami selalu melakukan perawatan secara periodik,’’ jelas dia. Jangka perawatan tersebut bervariatif, di antaranya setiap seribu, 5 ribu, hingga 10 ribu jam terbang.

Hingga kini, Merpati telah mengoperasikan sedikitnya 20 pesawat untuk jalur penerbangan domestik. ’’Paling tidak jumlahnya akan bertambah menjadi 27 pesawat,’’ terang dia. Ke depan, Merpati juga berencana menambah armada tipe lain. Yakni, ATR dengan kapastitas 56 tempat duduk. Namun, Purwatmo juga tak mengatakan kapan jadwal pengoperasian pesawat tersebut.

Langkah merpati tersebut sebenarnya sejalan dengan yang pernah diungkapkan oleh Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil. Beberapa waktu lalu, Sofyan berharap agar Merpati dapat meraup keuntungan ketika mengoperasikan pesawat baling-baling atau jet KSO. Sebeb, menurutnya selama ini pesawat baling-baling meraup keuntungan. Dengan perubahan strategi bisnis, restrukturisasi, dan PHK dengan pesangon untuk 1.300 karyawan, diharapkan Merpati bisa kembali sehat.

Di sisi lain, upaya restrukturisasi karyawan di tubuh Merpati juga terus dilakukan. Dalam minggu ini, menurut Purwatmo, pihaknya terus mencari pola yang tepat untuk melakukan restrukturisasi karyawan. Sebab, dari total 2.600 karyawan Merpati hanya sebagian saja yang dititipkan maskapai Garuda Indonesia. ’’Yakni sekitar 385 karyawan saja yang ke Garuda,’’ terangnya. Sebab, lanjut dia, pihak Garuda juga sedang membutuhkan tambahan karyawan di bagian penerbangan.

SURABAYA – Upaya restrukturisasi dilakukan PT Merpati Nusantara tidak hanya dari aspek awak maskapai saja. Selain restrukturisasi dari aspek

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News