Merujuk Kasus Mario Dandy dan Aditya Hasibuan, Indonesia Darurat Pendidikan Karakter

Merujuk Kasus Mario Dandy dan Aditya Hasibuan, Indonesia Darurat Pendidikan Karakter
Cegah kekerasan lewat pendidikan karakter untuk anak. Foto: dok Sekolah Putra Pertiwi.

Menyikapi permasalahan kekerasan fisik yang terjadi belakangan ini, praktisi pendidikan Dr Novianty Elizabeth Ayuna, SH, MPd mengatakan idealnya pendidikan itu berlangsung di tiga sentra, yaitu keluarga, sekolah dan masyarakat. 

''Pemerintah melalui Kemendikbud hingga saat ini telah berusaha mengembangkan berbagai moda pembelajaran karakter termasuk membentuk satu unit khusus untuk itu. Akan tetapi saya melihat upaya Kemdikbud ini tidak diperkuat secara sinergis oleh kedua sentra pendidikan lainnya,” ujar Kepala Sekolah Putra Pertiwi ini. 

Dalam diskusi tersebut Novianty yang juga dosen di sebuah perguruan tinggi swasta itu membahas mengenai peran serta keluarga dan orang tua dalam proses tumbuh kembang anak terutama dalam permasalah pembentukan karakter.

“Kedua kasus perundungan yg terjadi di Jakarta dan Medan menunjukkan dengan sangat jelas tentang kegagalan pendidikan oleh keluarga. Kedua kasus itu membuktikan betapa kurangnya kesempatan anak berkumpul dengan orang tua membangun keluarga sebagai miniatur masyarakat yang damai dan menerapkan nilai-nilai sosial yang positif. Keluarga yang lebih mengedepankan hidup mewah, anak dididik dengan suasana materialistik yang justru kontraproduktif dalam menanamkan nilai sosial yang luhur. Demikian juga dengan kasus di Medan. Bahkan orang tua yang merupakan penegak hukum memfasilitasi bullying oleh anaknya. Sangat ironis,” imbuhnya. 

Novianty melihat kelemahan pendidikan karakter bagi generasi muda disebabkan kurang berfungsinya sentra ketiga, yaitu masyarakat.

Salah satu peran masyarakat dalam pembentukan karakter yg menjadi jati diri bangsa adalah sikap keteladanan yang seharusnya diperlihatkan oleh tokoh-tokoh masyarakat baik formal maupun informal.

Namun, tidak banyak tokoh yang bisa dihadirkan sebagai teladan bagi generasi muda.

Para tokoh justru banyak yang bertikai saling serang bahkan dengan menggunakan bahasa kurang santun dan menunjukan arogansi.

Kasus Mario Dandy dan Aditya Hasibuan menjadi sorotan publik sekaligus mengundang banyak komentar dan pendapat yang berfokus kepada permasalahan pendidikan kara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News