Mesir Seperti Negeri Tak Bertuan
Jumat, 03 Februari 2012 – 06:16 WIB
"Di mana petugas keamanan? Di mana perwakilan klub dan pemerintah? Biasanya dalam pertandingan besar seperti ini mereka selalu hadir. Tapi, tidak kali ini," ujar Mahmoud Khamel, seorang fans Al-Ahly, kepada The Guardian.
Baca Juga:
Akibat kerusuhan itu, jajaran pemimpin Federasi Sepak Bola Mesir langsung dipecat. Selain itu, Gubernur Port Said Ahmed Abdullah juga mengajukan pengunduran diri dan disetujui Perdana Menteri Kamal el Ganzuri.
Sementara itu, dampak paling terasa akibat kian lemahnya legitimasi rezim penguasa Mesir ada pada sektor keamanan. Perampokan, misalnya, terjadi di mana-mana, bahkan pada siang hari. Ini dialami sebuah kantor cabang HSBC baru-baru ini. Pembajakan mobil pengangkut uang juga jamak terdengar belakangan ini.
Buruknya kondisi keamanan itulah yang turut memperlemah perekonomian Mesir. Sampai dengan tahun fiskal tahun lalu, yang dihitung hingga Juni, perekonomian negeri dengan peradaban tua itu hanya tumbuh 1,8 persen. Itu tingkat pertumbuhan terburuk selama satu dekade terakhir.
KAIRO - Kerusuhan di Stadion Port Said yang menewaskan 74 orang dini hari kemarin WIB seperti menegaskan asumsi selama ini: Mesir adalah "negeri
BERITA TERKAIT
- Arab Saudi Minta Umat Islam Waspadai Iklan Haji di Medsos
- Bela Palestina, Majelis Ormas Islam Serukan Lawan Genosida di Area CFD Jakarta
- Indonesia dan Malaysia Sepakat Bentuk Satgas Bersama Percepat Integrasi Sistem
- Indonesia Terus Perjuangkan Hak Istimewa Palestina di PBB
- Tahan Bantuan untuk Israel, Joe Biden Terancam Dimakzulkan
- Datangi Kedubes Mesir, Aktivis Mahasiswa Suarakan Penderitaan Warga Rafah