Meski Beda Status, Honorer K2 Tetap Kompak

Meski Beda Status, Honorer K2 Tetap Kompak
ki-ka: Richard, Titi Purwaningsih, Cecep Kurniadi, dan Nurbaitih. foto dokumentasi pribadi for JPNN

jpnn.com, JAKARTA - Sama-sama berjuang sejak awal untuk mendapatkan status PNS, para pemimpin honorer K2 kini berbeda-beda nasibnya.

Ada yang sudah menjadi PNS, PPPK (Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja). Tetapi masih banyak pula yang belum jelas statusnya.

Namun, perbedaan status ini tidak membuat para pimpinan honorer K2 tersebut terpecah. Mereka tetap kompak dan konsisten berjuang untuk status honoror K2 yang belum terakomodir.

Seperti yang ditunjukkan empat pimpinan Perkumpulan Honorer K2 Indonesia (PHK2I) yaitu Ketum Titi Purwaningsih, tim lobi Nurbaitih, Koordinator Wilayah (Korwil) Jawa Barat Cecep Kurniadi, dan Korwil Papua Barat Richard. Titi sudah lulus PPPK sejak 18 bulan lalu. Richard jadi PNS sejak 2018. Sedangkan Nurbaitih dan Cecep masih berstatus honoror K2.

Walaupun berbeda status, keempat pimpinan PHK2I ini tetap konsisten memperjuangkan rekan-rekannya. Sikap konsisten Titi dan Richard, diungkapkan Nur, sapaan akrab Nurbaitih kepada JPNN.com, Minggu (13/9). 

Menurut Nur, Titi yang saat ini masih menunggu pengangkatan menjadi PPPK tidak menunjukkan sikap ngotot berjuang demi statusnya. Yang diperjuangkan adalah seluruh honorer K2.

"Memang berat beban Bu Titi itu karena kan dianggap mengkhianati perjuangan menjadi PNS. Namun, yang saya saksikan, Bu Titi konsisten kok berjuang untuk seluruh honorer K2," kata Nur.

Orang yang tidak bersama-sama Titi, lanjutnya, tidak akan tahu bagaimana perjuangannya agar seluruh honorer K2 bisa terakomodir. PHK2I juga mendorong Perpres tentang Penggajian dan Tunjangan PPPK segera terbit agar rekrutmen tahap kedua dan seterusnya dibuka. Bukan hanya berhenti di PPPK 2019.

Titi Purwaningsih cs tetap konsisten berjuang mendapatkan status ASN bagi honorer K2 yang belum terakomodir.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News