Meski Bikin Resah, Dianggap Belum Mewabah
Sabtu, 24 Maret 2012 – 05:35 WIB
Sebab, kata dia, Tomcat itu bukan hewan yang menyengat dan menggigit. Rita menjelaskan, penyakit kulit melepuh terjadi karena cairan atau toksi dari Tomcat yang disebut Paederin. Dia menegaskan, cairan ini tidak akan keluar begitu saja. "Bukan seperti lebah yang menyengat lalu memasukkan cairan ke tubuh," katanya. Tidak juga seperti nyamuk yang menggigit lalu memasukkan cairan ke tubuh manusia.
Baca Juga:
Rita menuturkan, cairan Tomcat ini keluar ketika hewan berkaki enam itu terancam. Cairan itu keluar jika Tomcat ditabok atau dibunuh. Untuk itu, Rita meminta masyarakat yang dihinggapi Tomcat cukup menyentil saja. Dengan demikian, hewan yang masuk keluarga besar kumbang (Staphylinidae) tidak sampai mengeluarkan cairan.
Rita juga menjelaskan, masyarakat tidak perlu cemas terkait ada dugaan penyebaran Tomcat. Dia menegaskan, Tomcat sulit menyebar karena jarak jangkau migrasinya tidak terlalu panjang. Berbeda dengan nyamuk atau lalat.
Terkait penemuan Tomcat di sejumlah daerah, dia menegaskan kembali karena di daerah itu sudah ada Tomcat sejak dulu. "Sekarang masyarakat sedang care dengan Tomcat, jadi mencari-cari. Jadi ditemukan di beberapa lokasi," kata dia.
JAKARTA - Keberadaan kumbang Tomcat atau semut Semai (Paederus Littoralis) kini membuat resah. Meskipun Tomcat ditemukan di mana-mana, Kementerian
BERITA TERKAIT
- Hadiri Puncak Peringatan HUT Ke-44 Dekranas, Tyas Fatoni Turut Kenalkan Wastra Sumsel
- Polisi Bongkar Makam Pelajar yang Tewas Dianiaya Teman Sendiri
- Dittipidum Bareskrim Turunkan Tim Bantu Polda Jabar Memburu 3 Pembunuh Vina
- MK Enggan Komentari RUU Mahkamah Konstitusi
- 5 Pembegal Casis Bintara Polri di Jakarta Barat Ditangkap, 3 Ditindak Tegas, 1 Tewas
- Lindungi Kesehatan Masyarakat, Kopmas Meluncurkan Aduansalahsusu.id