Meski Gratis, Aturan Tetap Ketat
Senin, 21 Juni 2010 – 10:07 WIB
Demi semua fasilitas tersebut, Ade siap "bertarung" dengan orang dinas pendidikan yang diduga menyunat BOS dan BOP. Dia tidak takut dibenci. "Saya sudah punya musuh banyak, khususnya di dinas pendidikan dan DPRD. Tetapi, saya tidak takut. Yang penting, anak-anak semua bisa sekolah dengan fasilitas yang memadai," ujar ketua Forum TKBM (Tempat Kegiatan Belajar Mandiri) se-DKI Jakarta itu.
Sebelumnya, tidak terpikir dalam benak Ade untuk mendirikan sekolah gratis bagi anak keluarga miskin. Awalnya, kepedulian sosialnya diwujudkan dengan memiliki anak asuh. Lantas, keinginan mendirikan sekolah gratis mencuat ketika biaya pendidikan yang disebut-sebut gratis tidak berlaku di SD negeri tempat anak asuhnya bersekolah.
Untuk meyakinkan diri, perempuan yang juga berprofesi sebagai guru piano itu melakukan survei di sejumlah SD dan SMP negeri di kawasan Jakarta Selatan. Hasilnya, setali tiga uang dengan sekolah anak asuhnya. Meski pemerintah sudah melarang, sekolah negeri masih menarik pungutan dari siswa.
Bermula dari kekecewaan atas biaya pendidikan itu, muncul gagasan untuk mendirikan sekolah gratis. Ade mengurusi pendirian sekolah gratis secara mandiri. Berkat kegigihannya, sekolah bernama SMP Gratis TKBM Ibu Pertiwi tersebut berdiri pada 3 September 2007.
AGAK sulit mencari lokasi SMP Gratis Ibu Pertiwi di wilayah Pancoran Timur, Jakarta Selatan. Harus menelusuri kawasan perumahan. Begitu ketemu,
BERITA TERKAIT
- FISIP UPN Veteran Jakarta & UiTM Implementasikan Kerja Sama Dua Fakultas
- Unicamp 2024, Membantu Guru & Siswa dalam Pengembangan Teknologi Edukasi
- Dukung Kualitas Pendidikan, Pegadaian Peduli Transformasi Sekolah di Bengkulu
- BAZNAS Adakan Program TOT Pengajar Al-Qur'an Isyarat
- Penjelasan Kemendikbudristek soal UKT Mahal, Jangan Gagal Paham
- Jadi PTS Terbaik se-Indonesia, Atma Jaya Jakarta Raih Kategori Lulusan Mudah dapat Kerja