Mesra dengan Militer Myanmar, Perusahaan Bir Jepang Dijauhi Investor

jpnn.com, OSLO - Bank sentral Norwegia mengatakan pada Rabu bahwa pihaknya telah menempatkan Kirin Holdings Ltd Co Jepang dalam daftar pantauan dan terancam dijauhi investor yang mengelola aset senilai USD 1,3 triliun (Rp 18,2 kuadriliun).
Pasalnya, raksasa produk minuman itu memiliki hubungan bisnis dengan perusahaan yang dikendalikan militer Myanmar.
"Kirin baru-baru ini mengumumkan niat untuk mengakhiri kerja sama bisnis ini, dan pelaksanaannya akan ditindaklanjuti sebagai bagian dari pantauan," kata Bank Sentral Norwegia dalam sebuah pernyataan.
Kirin Holdings tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar oleh Reuters.
Pada 5 Februari lalu Kirin mengumumkan rencana pembatalan usaha patungan bernama Myanmar Brewery, di mana mereka menguasai saham pengendali bernilai hingga USD 1,7 miliar.
Langkah itu diambil setelah tentara melakukan kudeta yang menggulingkan pemerintah yang terpilih secara demokratis.
Namun, di akhir bulan, Kirin mengatakan masih ingin tetap menjual bir di Myanmar.
Norges Bank Investment Management, yang mengelola dana investasi terbesar di dunia, memegang 1,29% saham Kirin Holdings senilai USD 277,1 juta.
Ini merupakan sebuah peringatan keras bagi perusahaan-perusahaan yang mendukung rezim kudeta militer di Myanmar
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir
- Resmi Diluncurkan di Indonesia, KVB Menyediakan Pengalaman Trading yang Teregulasi
- Ethereum & USDT Berkontribusi Signifikan pada Pertumbuhan Ekosistem Kripto di Indonesia