Mesra dengan Militer Myanmar, Perusahaan Bir Jepang Dijauhi Investor

Dana negara Norwegia, yang secara resmi disebut Dana Global Pensiun Pemerintah dan didirikan pada 1996 untuk menghemat pendapatan minyak bumi untuk generasi mendatang, memiliki sekitar 1,5% dari semua saham yang terdaftar secara global.
Memegang saham di sekitar 9.100 perusahaan di seluruh dunia, badan usaha milik negara itu mempertimbangkan langkahnya atas sejumlah masalah di bidang lingkungan, sosial dan tata kelola perusahaan (ESG), dan keputusannya sering kali diikuti oleh investor lain.
Bank itu secara terpisah mengatakan akan mengizinkan dananya untuk berinvestasi lagi di Polandia, Atal SA, yang telah dikecualikan sejak 2017 karena risiko pelanggaran hak asasi manusia melalui penggunaan pekerja Korea Utara di lokasi konstruksi Polandia.
"Sebagai hasil dari resolusi di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa, semua pekerja Korea Utara kini telah dikirim keluar dari Polandia. Oleh karena itu, tidak ada lagi alasan untuk mengecualikan perusahaan tersebut," kata Norges Bank.
Atal tidak segera menanggapi email yang meminta komentar. (ant/dil/jpnn)
Yuk, Simak Juga Video ini!
Ini merupakan sebuah peringatan keras bagi perusahaan-perusahaan yang mendukung rezim kudeta militer di Myanmar
Redaktur & Reporter : Adil
- Investor Sambut Antusias Masuknya Mardigu di Bank BJB
- Sudirman Cup 2025: Sempat Tertinggal 0-2, Jepang Mengalahkan Malaysia
- Orang Tertua di Jepang Meninggal Dunia, Sebegini Usianya
- Prabowo Bertemu 19 Perusahaan Raksasa Korea, Dapat Investasi Rp 259 Triliun
- Harga Bitcoin Tembus Rp1,56 Miliar, CEO Indodax Ajak Masyarakat Mulai Mengubah Pola Pikir
- Resmi Diluncurkan di Indonesia, KVB Menyediakan Pengalaman Trading yang Teregulasi