Meutya Hafid Berbagi Kisah Sebagai Pejuang dua Garis Biru Lewat Buku Lyora

Meutya Hafid Berbagi Kisah Sebagai Pejuang dua Garis Biru Lewat Buku Lyora
Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid. Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Komisi I DPR RI Meutya Hafid membagikan kisah perjalanan pribadinya melalui buku berjudul Lyora: Keajaiban yang Dinanti.

Buku tersebut berkisah perjuangan Meutya, mengandung putrinya, Lyora, setelah 10 kali percobaan bayi tabung.

Politikus Partai Golkar itu juga menceritakan tantangan yang dihadapinya bersama sang suami, Noer Fajriensyah.

Pada usia 37 tahun, dia menjalani program bayi tabung dan sempat mengalami tiga kali hamil, tetapi keguguran karena janin dan embrio tidak berkembang dengan baik.

"Alhamdulillah, saya berhasil hamil pada usia 44 tahun dan dikarunia putri bernama Lyora Shaqueena Ansyah," kata Meutya, dalam keterangannya, Senin (13/11).

Sebagai pejuang dua garis biru, dia menyampaikan pesan penting bahwa infertilitas adalah suatu masalah kesehatan yang serius.

Oleh karena itu, setiap pasangan berhak mendapatkan dukungan dan akses terhadap perawatan yang diperlukan.

Menurut Meutya, negara sudah seharusnya hadir untuk mendukung pengobatan infertilitas atau kesuburan.

Meutya Hafid berbagi kisah inspiratif sebagai ‘pejuang dua garis biru’ melalui buku berjudul Lyora: Kajaiban yang Dinanti.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News