Milenial Jangan Alergi dengan Partai Politik

Milenial Jangan Alergi dengan Partai Politik
Dosen sosiologi Universitas Pancasila Retor Aquinaldo Wirabuanaputera Kaligis (kiri) pada ‘Talkshow & Musik Bung Karno Series’ Episode 12, Sabtu (12/6). Talkshow itu dipandu oleh aktivis nasionalis muda Aris Setiawan Yodi. Foto: Tangkapan layar video akun BKNP PDIP di YouTube.

jpnn.com, JAKARTA - Partai merupakan alat organisasi untuk meraih tujuan. Dalam hal ini, tujuan memiliki arti kekuasaan untuk mencapai cita-cita kesejahteraan dan keadilan bagi masyarakat.

Jika dibandingkan dengan jenis organisasi lain yang bermunculan di era perjuangan merebut maupun di awal kemerdekaan, maka partai memiliki semangat lebih konkret dalam meraih tujuannya.

Hal itu disampaikan Retor Aquinaldo Wirabuanaputera Kaligis pada ‘Talkshow & Musik Bung Karno Series’ Episode 12, Sabtu (12/6). Talkshow itu dipandu oleh aktivis nasionalis muda Aris Setiawan Yodi.

Retor dalam kesempatan itu menjelaskan dasar di balik konsep kepartaian Bung Karno membentuk Partai Nasional Indonesia (PNI) dengan semangat nasionalis yang progresif radikal.

Doktor sosiologi Universitas Indonesia (UI) ini menjelaskan dasar kepartaian yang dipilih Bung Karno juga disesuaikan dengan konteks permasalahan bangsa saat itu.

“Konsep kepartaian Bung Karno saat itu sesuai dengan konteks permasalahan yang ada, yakni kemerdekaan bangsa sekaligus terbebas dari penindasan bangsa lain atau bangsa sendiri,” ungkap pria yang sehari-hari menjadi dosen sosiologi Universitas Pancasila ini.

Retor melanjutkan konsep Bung Karno tentang ‘staatpartij’ atau partai tunggal lebih ke arah mempersatukan bangsa, disesuaikan dengan konteks pada saat itu juga untuk memperjuangkan kemerdekaan dan membebaskan diri dari genggaman penjajahan.

“Bukan berbicara politik untuk kelompoknya atau ideologi, tetapi lebih mengarah pada pembahasan semangat bahu-membahu untuk kemerdekaan dan kemajuan bangsa," ungkap Retor. 

Retor Aquinaldo Wirabuanaputera Kaligis mengungkap di balik konsep Bung Karno pada gagasan partai tunggal. Dia juga meminta milenial jangan alergi dengan partai politik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News