Miliki Aset Sangat Besar, Pertamina Harus Manfaatkan Berbagai Kekuatan

Ketua MPR Terima Dirut PT Pertamina (Persero)

Miliki Aset Sangat Besar, Pertamina Harus Manfaatkan Berbagai Kekuatan
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menerima kunjungan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di ruang kerjanya di Jakarta, Rabu (24/2). Foto: Humas MPR RI.

jpnn.com, JAKARTA - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (Bamsoet) mengapresiasi kesiapan PT Pertamina (Persero) menghadapi perubahan besar perilaku mobilitas masyarakat yang ditandai dengan migrasi penggunaan kendaraan konvensional ke jenis listrik.

Menurut Bamsoet, migrasi itu pada akhirnya akan berdampak pada penurunan permintaan bahan bakar minyak (BBM) yang merupakan salah satu core usaha Pertamina.

Bamsoet mengatakan sebagai perusahaan negara yang aset sangat besar, per 30 Juni 2020 USD 70,22 miliar dengan total liabilitas USD 40,56 miliar dan jumlah ekuitas USD 29,66 miliar, Pertamina harus mampu memanfaatkan berbagai kekuatan yang dimilikinya agar relevan dengan kebutuhan kendaraan listrik.

"Sehingga kegiatan usahanya tetap berjalan," tegas Bamsoet usai menerima kunjungan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati di ruang kerja ketua MPR di Jakarta, Rabu (24/2).

Ketua ke-20 DPR RI ini mendukung salah satu rencana Pertamina mengkonversi kilang BBM menjadi petrokimia untuk menunjang kebutuhan bisnis baterai dalam ekosistem kendaraan listrik.

Selain itu, Pertamina juga bisa bersinergi dengan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero memanfaatkan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) untuk dikembangkan menjadi Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU).

Pertamina, lanjut Bamsoet, juga bisa bekerja sama dengan mitra perusahaan global untuk mengembangkan bisnis sistem penyimpanan energi (energy storage system/ ESS).

"Selain juga masuk dalam bisnis daur ulang (recycle) baterai, sebagai upaya substitusi impor komponen baterai yang ditunjang oleh hilirisasi industri baterai litium," jelas Bamsoet.

Pertamina sebagai perusahaan negara yang memiliki nilai aset sangat besar, harus mampu memanfaatkan berbagai kekuatan yang dimilikinya agar relevan dengan kebutuhan kendaraan listrik.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News