Mimi Tjong

Oleh: Dahlan Iskan

Mimi Tjong
Dahlan Iskan (Disway). Foto: Ricardo/JPNN.com

jpnn.com - HARI PERTAMA masa kampanye capres kemarin saya mulai dari Medan: bihun bebek. Saya lupa nama jalannya tetapi ingat nama restonya: Asie. Tidak jauh dari Jalan Kesawan.

Tentu saya olahraga sebelumnya: sejak jam 06.30. Di halaman mal Center Point. Bersama aktivis senam kaus kuning di Medan.

Mimi Tjong

Baca Juga:

Mereka sudah bertahun-tahun olga di situ. Baru kemarin lagu-lagunya beda. Lagu dance sport dari saya. Yang dibawa Nicky dari Surabaya.

Anda tahu: pesertanya 100 persen wanita Tionghoa. Satu-dua laki-laki yang lewat situ saya ajak gabung. Maka saya pilihkan yang lagu-lagu mandarin yang belum pernah mereka mainkan.

Konsekuensinya: saya yang harus tampil di depan. Bersama Nicky.

Baca Juga:

"Ini sebenarnya bukan bebek," ujar pemilik resto bihun bebek itu.

Hah? Bukankah semua orang bilang ini bihun bebek?

Tjong Afie adalah konglomerat pertama di Medan. Sezaman dengan Oei Tiong Ham, si raja gula dari Semarang. Tjong meninggal tahun 1921. Oei meninggal 1924.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News