Minat Berwisata ke Benua Antartika Diperkirakan Terus Naik, Meski Biayanya Mahal

Minat Berwisata ke Benua Antartika Diperkirakan Terus Naik, Meski Biayanya Mahal
Sekitar 60.000 pengunjung diperkirakan akan melakukan perjalanan ke Antartika pada musim 2021-2022. (Supplied: Marko Prezelj)

Dihiasi dengan lantai kayu, tempat tidur kayu dan bahkan sofa kulit di ruang makan, akomodasi Wolf's Fang lebih mirip wisma liburan ketimbang pos terpencil di Antartika.

Dengan sekitar $68,000, atau lebih dari Rp 680 juta, wisatawan dapat terbang ke dan menghabiskan enam hari di perkemahan kutub yang mewah termasuk mengikuti kegiatan seperti 'hiking' dan ski.

Pengunjung yang mau menghabiskan lebih banyak uang juga bisa terbang mengitari benua itu, bertemu dengan penguin atau mengunjungi Kutub Selatan.

Pernah menjadi rumah sementara bagi para penjelajah dan ilmuwan, pariwisata di Antartika sudah berkembang dalam beberapa dekade terakhir.

Tetapi ada kekhawatiran baru: bagaimana dampaknya pada lingkungan?

Sekaleng Coca Cola bisa seharga lebih dari Rp500 ribu

Bulan lalu, pesawat Airbus A340 pertama mendarat di Antartika.

Dengan kapasitas hingga 254 penumpang, penerbangan sewaan itu hanya mengangkut 23 orang dan sejumlah persediaan yang dibutuhkan turis.

Wolf's Fang dan kamp lain, Whereaway, dijalankan oleh agen tur White Desert, yang menerbangkan turis dari Cape Town, Afrika Selatan, ke daerah Antartika yang disebut Queen Maud Land.

Pernah menjadi rumah sementara bagi para penjelajah dan ilmuwan, pariwisata di Antartika sudah berkembang dalam beberapa dekade terakhir

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News