Minibus Rombongan Takziah Terguling

Minibus Rombongan Takziah Terguling
RINGSEK: Minibus saat hendak dievakuasi dengan mobil derek. (Agik Nurcahyo/Radar Ngawi)

jpnn.com - NGAWI – Rencana keluarga Sukimah, warga Desa Penidon, Kecamatan Plumpen, Tuban, bertakziah ke Solo mendapatkan musibah. Minibus sewaan yang mereka tumpangi terguling di jalur Ngawi–Mantingan Km 18 Desa Banjarejo, Kecamatan Gedunggalar, Ngawi, Jumat malam (23/5).

Meski tidak ada korban jiwa, belasan penumpang luka dalam kecelakaan tersebut. Empat di antara mereka harus dirawat inap di rumah sakit karena mengalami luka serius. Sementara itu, beberapa penumpang lain diperbolehkan pulang.

Berdasar informasi di lokasi, kecelakaan tunggal tersebut bermula saat minibus L 300 nopol S 7611 J yang dikemudikan Suwanto, warga Desa Compreng, Kecamatan Widang, Tuban, melaju dari timur. Menjelang tempat kejadian perkara (TKP), minibus yang saat itu membawa 16 penumpang tersebut mengalami pecah ban depan kanan.

Akibatnya, mobil oleng ke kiri sehingga turun dari bahu jalan. Minibus akhirnya terguling sampai tiga kali setelah menabrak gundukan tanah di pinggir jalan tersebut kemudian berhenti di tengah jalan. ’’Posisi kendaraan miring di tengah jalan dan menghadap ke timur. Jadi, muter gitu,’’ kata Sumardi, salah seorang warga setempat yang menjadi saksi mata.

Warga sekitar yang mengetahui kecelakaan itu berdatangan dan membantu mengevakuasi para penumpang. Korban luka langsung dilarikan ke rumah sakit untuk dirawat. Sementara itu, kendaraan dipinggirkan agar tidak mengganggu arus lalu lintas.

Tasmad, salah seorang penumpang, mengungkapkan bahwa rombongan keluarga Sukimah berangkat dari Tuban sekitar pukul 09.30. Awalnya, perjalanan tidak menemui masalah. Saat masuk Desa Banjarejo, jalan terbilang sepi.

Dia mengaku mendengar suara ban meletus sebelum mobil yang ditumpangi terguling. Setelah itu, Tasmad tidak ingat apa-apa. ’’Setelah oleng dan menabrak pinggir jalan tersebut, tahu-tahu mobilnya miring. Saya lalu dibantu warga untuk keluar,’’ ujar Tasmad.

Sementara itu, Suwanto memilih bungkam ketika ditanyai wartawan. Pria yang terluka di pipi kanan tersebut berkilah merasa sakit jika berbicara. Padahal, sebelumnya, sopir 39 tahun itu terlihat berbincang dengan salah seorang korban. ’’Saya tidak ingat apa-apa. Buat bicara saja sakit, malah ditanya-tanya,’’ katanya agak ketus.

NGAWI – Rencana keluarga Sukimah, warga Desa Penidon, Kecamatan Plumpen, Tuban, bertakziah ke Solo mendapatkan musibah. Minibus sewaan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News