Minim Pengawasan, Ekploitasi Anak di Jalanan Jakarta Marak

Minim Pengawasan, Ekploitasi Anak di Jalanan Jakarta Marak
Fahira Idris saat menjenguk Iqbal di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara (25/03).

JAKARTA - Aktivitas perempuan Fahira Idris prihatin dengan kasus penculikan dan penganiayaan yang dialami Iqbal, bocah berusia 3,5 tahun. Menurutnya, insiden itu tidak akan terjadi  jika pemerintah daerah melarang tegas eksplotasi anak-anak terutama di jalanan Jakarta.

 

“Mungkin aturannya yang melarang sudah ada, tetapi pengawasan dilapangan kurang. Buktinya hampir tiga bulan lamanya Iqbal diculik dan dipaksa mengamen di jalanan oleh penculiknya dan selama itu tidak terjaring razia oleh dinas sosial. Andai ada pengawasan rutin dan tegas di lapangan, saya yakin tidak ada lagi anak-anak yang diksploitasi terutama di jalanan Jakarta.” ujar Fahira Idris saat menjenguk Iqbal di Rumah Sakit Koja, Jakarta Utara (25/03).

 

Seperti diketahui, Iqbal merupakan korban penculikan, lalu berlanjut dengan eksploitasi anak. Tersangka penculikan DS menyuruh Iqbal mengamen disertai penyiksan. Penyiksaan itu dilakukan DS jika Iqbal tidak bisa menyetor uang Rp 40.000 dari hasil mengamen. Jika Iqbal mengamen, DS mengikuti dari belakang untuk mengawasinya.

 

Saat ini Iqbal terbaring lemah dengan tubuh penuh luka yang cukup parah, termasuk pada alat vitalnya. Tangan kiri Iqbal juga patah.  Fahira Idris mengatakan penganiayaan terhadap Iqbal adalah perbuatan biadab. “Ini sudah kejahatan luar biasa. Biadab. Pelaku harus dihukum seberat-beratnya agar ada efek jera,” kecam Fahira Idris.

 

JAKARTA - Aktivitas perempuan Fahira Idris prihatin dengan kasus penculikan dan penganiayaan yang dialami Iqbal, bocah berusia 3,5 tahun. Menurutnya,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News