Minim Risiko, Mengoperasi Pasien bak Main Video Game

Minim Risiko, Mengoperasi Pasien bak Main Video Game
PELATIHAN: Ivan Rizal Sini, dokter bedah robotik pertama di Indonesia.Foto: Brigita sicilia/indopos
Bahkan, dia mengaku mengoperasikan robot di dalam ruang operasi, tak ubahnya seperti bermain game. Sebab, menurut dokter yang cukup punya pengalaman melakukan operasi dengan alat laparoskopik, bedah dengan robotik jauh lebih mengasyikkan.

’’Presisinya tepat. Kita seperti melihat langsung ke dalam perut pasien. Sangat detil, sehingga kemungkinan untuk salah sayat sangat kecil sekali. Saya hanya tinggal memainkan lengan robot, seperti joystick pada video game,’’ ungkap dokter yang juga spesialis bayi tabung itu.

Dalam melakukan operasi bedah dengan robotik, dokter hanya perlu mengontrol lengan robot, yang panjang masing-masing lengan adalah 1,5 cm. Peralatan yang memiliki tiga atau empat lengan itu kemudian digerakkan oleh tangan dokter, namun yang masuk ke dalam tubuh pasien dan membuat sayatan adalah tangan robot.

’’Misalkan operasi pengangkatan myom, saya cukup melubangi di tiga titik. Bagian tengah perut, lalu samping kanan dan kiri pasien. Masing-masing luka sayat sekitar 5-7 milimeter saja dan saya bisa mulai mengoperasi pasien itu,’’ terangnya tentang operasional alat bedah robotik itu.

DUNIA kedokteran selalu selaras dengan perkembangan teknologi. Setiap ada penyakit baru muncul, maka dunia kedokteran pun bersiap dengan kecanggihan

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News