Minta Maaf, Polisi Cium Tangan Ibu Korban

SUMENEP – Tak semua kasus kekerasan berakhir dengan proses hukum hingga di pengadilan. Bisa saja juga dengan cara kekeluargaan. Hal itulah yang terjadi di ruang Propam Polres Sumenep.
Bripka Robert, Bripka Andhika, dan Bripda Rizal yang dituduh memukul empat pemuda dengan besar hati meminta maaf. Tiga anggota Sat Sabhara Polres Sumenep itu bahkan tak sungkan mencium tangan ibu korban. Melihat iktikad baik tersebut, korban pemukulan dan keluarga luluh dan memberikan maaf.
Korban, orang tua korban, dan tiga polisi yang diduga melakukan pemukulan dipertemukan di ruang propam.
''Kami berbicara bukan mengatasnamakan institusi kepolisian. Kami mencoba memediasi karena dianggap orang yang dituakan oleh tiga pelaku dan orang tua pelaku,'' kata Kasatsabhara Polres Sumenep AKP Junaidi.
Dia menyatakan, Robert, Andhika, dan Rizal sebenarnya melakukan kesalahan di luar dinas. Namun, Junaidi dipercaya pelaku dan orang tua pelaku untuk meminta maaf langsung kepada korban.
''Kami mewakili tiga anggota kami meminta maaf yang sebesar-besarnya. Kami jamin tiga anggota kami tidak akan mengulangi perbuatan serupa,'' ucapnya. ''Kami harap pihak korban memberikan maaf dan mencabut laporannya,'' lanjutnya.
Meski laporan kasus dugaan pemukulan dicabut dan pihak korban memberikan maaf, sanksi disiplin bagi Robert, Andhika, dan Rizal tetap diberikan. Hal itu telah disampaikan kepada orang tua mereka bertiga. Tujuannya, agar orang tua selalu mengingatkan tanggung jawab seorang polisi.
''Kami memberikan peringatan kepada mereka untuk tidak melakukan aksi melawan hukum lagi,'' terangnya.
Sementara itu, Diyen Novita, perwakilan orang tua korban, menyampaikan, awalnya kasus dugaan pemukulan yang dilakukan oknum anggota Polres Sumenep ingin diselesaikan secara hukum. Namun, beberapa kali perwakilan polres datang ke rumah korban untuk meminta maaf. ''Karena pelaku meminta maaf, kami berdamai. Sebagai manusia, ya kami buka pintu maaf,'' katanya.
Insiden pemukulan yang diduga dilakukan oknum anggota Polres Sumenep terhadap empat pemuda terjadi pada Minggu (22/5). Waktu itu, Afry Firmansyah, 18; Dito, 14; Hosnal Hariyanto, 18; dan Suryadi, 26, sedang nongkrong di depan sebuah toko.
Tiba-tiba, oknum polisi berpakaian preman yang belakangan diketahui bernama Robert, Andhika, dan Rizal memukul empat pemuda itu. Korban melapor ke Propam Polres Sumenep. (daf/hud/c23/ano/flo/jpnn)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Identitas 12 Korban Tewas Akibat Kecelakaan Maut Bus ALS
- Kronologi Mobil Nissan Tabrakan Beruntun di Bandung, Pelajar Tewas setelah Terseret 80 Meter
- Bea Cukai-Tim Gabungan Gagalkan Penyelundupan 127 Kg Sabu-Sabu di Aceh
- Perahu Terbalik Diterjang Ombak Besar, Satu Nelayan Pesisir Barat Hilang
- Bus ALS Kecelakaan, 12 Penumpang Meninggal Dunia
- Bawa Dokumen Penting, Wali Kota Pekanbaru Agung Nugroho Temui AHY