Minta Warga Berhenti Gemetar Ketakutan, Menteri Kesehatan Panen Kecaman

Minta Warga Berhenti Gemetar Ketakutan, Menteri Kesehatan Panen Kecaman
Ilustrasi. Petugas COVID-19 berjalan di sepanjang Regent Street di London (7/6/2021). Foto: ANTARA/Vuk Valcic / SOPA Images/Sipa US via Reuters Connect/pri.

jpnn.com, LONDON - Menteri Kesehatan Inggris Sajid Javid dituduh menghina korban virus corona pada Minggu setelah meminta publik menjalani vaksinasi COVID-19 dan belajar hidup berdampingan dengan virus tersebut "daripada gemetar ketakutan".

Javid menggantikan Matt Hancock sebagai menteri kesehatan pada Juni setelah pendahulunya itu mundur akibat melanggar aturan COVID-19 setelah ketahuan mencium seorang penasihatnya di kantor. Javid memulai tugasnya dengan meminta masyarakat untuk belajar hidup berdampingan dengan virus corona.

Inggris, salah satu negara dengan jumlah kematian akibat COVID-19 terbanyak di dunia, telah mengubah strateginya dalam melawan virus corona.

Negara itu tak lagi melakukan penguncian untuk membatasi penyebaran, tapi membuka kembali kegiatan masyarakat dengan harapan vaksin akan melindungi sebagian besar orang dari penyakit yang serius.

Jumlah kasus di negara itu tinggi, namun vaksinasinya juga tinggi. Para pejabat beralasan perubahan diperlukan untuk membantu pemulihan bisnis di berbagai sektor seperti perhotelan dan hiburan malam.

Javid pada Sabtu (24/7) mencuit di Twitter bahwa dirinya telah pulih setelah dinyatakan positif COVID-19. "Gejalanya sangat ringan, berkat vaksin yang mengagumkan," kata dia.

"Tolong - jika belum, jalani vaksinasi, karena kita belajar untuk hidup bersama, ketimbang gemetar ketakutan pada, virus ini."

Angela Rayner, wakil pemimpin Partai Buruh, adalah salah seorang anggota parlemen dari partai-partai oposisi yang mengkritik penggunaan kata "gemetar ketakutan" dalam cuitan Javid.

Imbauan menteri kesehatan soal vaksinasi COVID-19 justru ditanggapi negatif oleh warga

Sumber Antara

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News