Minyak Dunia Naik, Pengaruhi Stabilitas Anggaran
Jumat, 04 Februari 2011 – 12:16 WIB
Sementara terhadap kaitan naiknya harga minyak dengan konflik pemerintahan yang saat ini sedang terjadi di Mesir, menurut Hatta, meskipun berpengaruh namun hanya bersifat sementara. Sebab katanya, Mesir bukanlah negara pengekspor minyak.
Baca Juga:
"Jadi, saya menganggap tidak fundamental dan temporary (sesaat), karena Mesir bukan pengekspor minyak. Bukan penghasil minyak. Jadi kalau kita melihat kepada demand dan supply, justru sebetulnya ada kecenderungan kenaikan ini karena menurunnya permintaan seperti di Amerika dan negara lainnya," kata Hatta.
Meski harga minyak dunia kian naik dan diyakini mempengaruhi anggaran, namun pemerintah kata Hatta pula (sama seperti yang diungkapkan Menkeu sebelumnya, Red), belum ada niat untuk merevisi asumsi dasar. Termasuk terhadap harga minyak dalam negeri (ICP). "Belum sampai pada pembicaraan merevisi anggaran. Karena ICP itu kan berlaku satu tahun. Walaupun nanti produksi minyak kita turun, tapi produksi gas kita masih bisa memberikan sumbangan yang cukup besar," tegas Hatta. (afz/jpnn)
JAKARTA - Terus membumbung naiknya harga minyak dunia, yang bahkan sudah menyentuh level USD 100 per barel, kini menjadi kewaspadaan hampir seluruh
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Harga Emas Antam Naik Lagi, Jadi Sebegini Per Gram
- Pertamina Patra Niaga Menjamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024
- IWIP Award 2024 Tingkatkan Kinerja dan Inspirasi Karyawan
- Upaya Tim Pembina Samsat-Jasa Raharja Tingkatkan Kepatuhan Bayar Pajak Kendaraan Bermotor
- PropertyGuru Indonesia Property Awards ke-10 Antisipasi Pertumbuhan Positif di Sektor Properti
- Pertamina Sebut Pertamax Green 95 Bukan untuk Menggantikan Pertalite