Miris... Minimnya Sarana Batasi Kemajuan Olahraga
Di Sei Harapan, perenam jamnya harus bayar Rp 500 ribu. Sedangkan di Tumenggung Abdul Jamal harus bayar Rp 1.500.000 perenam jam juga.
Menyikapi hal ini, ketua harian Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kepri yang menaungi seluruh cabor olahraga di Kepri, Nur Syafriadi mengatakan penyebab minimnya sarana adalah anggaran yang terbatas.
"Tiap tahunnya Kepri hanya mendapat jatah Rp 4.5 miliar dari pusat. Itupun belum turun. Dana segitu, untuk pembinaan saja belum cukup," katanya.
Artinya jika pembinaan saja belum cukup, apalagi untuk membuat sarana. Saat ini dana yang ada difokuskan kepada akomodasi dan tiket penerbangan bagi sejumlah kontingen cabang olahraga yang akan berlaga di Porwil ataupun PON tahun depan.(leo)
BATAM - Minimnya sarana olahraga di Batam membawa dampak tidak bagi persiapan kontingen Kepri dalam menghadapi Pekan Olahraga Nasional (PON) 2016
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kalah Lawan Wakil Negeri Jiran, Prawira Bandung Gagal Main di Benua Asia
- Ketum IMI Bamsoet Resmikan Sirkuit Barcode Gokart Electric di MOI Kelapa Gading
- Semifinal Piala Asia U-23 Indonesia vs Uzbekistan, Arab Saudi Mengalami Petaka
- Live Streaming Piala Thomas & Uber 2024: Favorit Juara Vs Singapura, Indonesia Vs Inggris
- Kepercayaan Diri Rivan Nurmulki Kembali, STIN BIN Garang di Laga Perdana Proliga 2024
- Kekompakan Pemain Antar Jakarta Electric Pimpin Klasemen Sementara Proliga 2024