Misi Personal Airlangga ke Surya Paloh Bisa Goncang Golkar

jpnn.com, JAKARTA - Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dianggap membawa misi personal tanpa membawa kepentingan umum partai saat menemui Ketua Umum NasDem Surya Paloh.
Pertemuan itu bahkan berpotensi membawa konflik baru di internal Golkar yang menyebabkan partai berlambang beringin itu terpecah belah serta terdepak dari lingkaran pemerintah.
Pengamat politik Dedi Kurnia menilai Airlangga sebagai pimpinan Golkar sebenarnya tidak memiliki basis organisasi kepartaian yang kuat.
Berbeda dengan Paloh atau Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar dan Plt Ketua Umum Suharso Monoarfa yang sudah lebih dulu memakan asam garam di kancah politik.
"Jadi wajar saja kemudian Airlangga itu memainkan politiknya berdasarkan politik korporasi. Artinya dia akan melihat peluang-peluang yang dia anggap menguntungkan bagi personal," kata Dedi saat dihubungi.
BACA JUGA : Airlangga Low Profile, Bamsoet Berprestasi, Pilih yang Mana ?
Airlangga, kata Dedi, bisa saja terjebak dalam agenda politik yang tidak bisa dibacanya dari manuver Surya Paloh.
Hal itu justru bisa merugikan kader Golkar pada periode selanjutnya. Dia mengingatkan kader NasDem sudah memilih Paloh dengan konsekuensinya, sedangkan kepemimpinan Airlangga masih menjadi perdebatan di internal Golkar.
Manuver Airlangga Hartarto dengan bertemu Surya Paloh bisa berakibat fatal untuk Golkar.
- Tunjuk Airlangga Jadi Negosiator Tarif AS, Prabowo Dapat Pujian
- Tutup Kegiatan RBN NasDem, Surya Paloh Minta Anak Muda Berjuang Bangun Bangsa
- Indonesia Terbuka soal Kritik Terhadap QRIS
- Bertemu Menkeu AS, Menko Airlangga Bahas Tarif Resiprokal hingga Aksesi OECD
- Surya Paloh: Kenapa Kami Tidak Ada di Kabinet Rezim Prabowo?
- Keponakan Jadi Komisaris di BUMN, Surya Paloh Bilang Begini