Miskin Kota Tidak KB, Kriminalitas Meningkat

Ajak KB, Sugiri Bermodal Rai Ndablek

Miskin Kota Tidak KB, Kriminalitas Meningkat
Miskin Kota Tidak KB, Kriminalitas Meningkat
Andaikan sudah mengerti manfaat KB sekalipun, mereka enggan datang ke puskesmas atau rumah sakit untuk mengikuti program pemerintah ’’Dua Anak Lebih Baik’’ ini. ’’Mereka harus mengeluarkan biaya akses ke rumah sakit. Sementara penghasilannya untuk kebutuhan sehari-hari terkadang tidak mencukupi,’’ ungkap mantan Sekjen KPK ini.

Karena itu, BKKBN bersinergi dengan pemerintah daerah, memilih menjemput bola untuk meringankan beban pengeluaran warga miskin kota. ’’Kita terobos dengan mobil pelayanan keliling sehingga bisa menjangkau mereka. Di DKI Jakarta sudah ada tiga unit, yaitu Jakarta Timur, Jakarta Barat, dan Jakarta Utara. Dua lainnya masih dalam proses,’’ terang Sugiri. ’’Kita juga menggerakkan posyandu yang ada,’’ lanjut dia.

Untuk menanamkan kesadaran ber-KB, Sugiri tak bosan-bosannya melakukan advokasi. Mulai memberikan pemahaman secara langsung hingga mendekati tokoh-tokoh panutan setempat dan pemuka agama. Selain itu, tak henti-hentinya mengadvokasi para kepala daerah agar peduli terhadap KB yang dibuktikan melalui program nyata dan anggaran.

’’Pokoknya tidak kenal bosan. Setiap ada kesempatan, baik pertemuan Apeksi, Lemhanas, atau acara lainnya kita sampaikan. Bila perlu kita datangi langsung. Modal rai ndablek (muka bandel) saja,’’ ujar dia sembari tersenyum.

JAKARTA-Ini bukan bermaksud menakut-nakuti. Warga miskin perkotaan bisa menjadi ancaman serius terhadap keamanan. Sebab, mereka yang rata-rata memiliki

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News