Misterius...8 Benda Bersejarah Hilang dari Museum Riau

Misterius...8 Benda Bersejarah Hilang dari Museum Riau
Seorang awak televisi mengambil gambar ke ruang penyimpanan Museum Sang Nila Utama. Foto: via Riau Pos

Hilangnya koleksi atau barang bersejarah dari museum yang ada di Indonesia juga bukan hal yang baru. Pada 2013 lalu, empat koleksi emas masterpiece dari Museum Nasional Jakarta, juga hilang.

Demikian juga pada 2010 lalu, 75 koleksi emas masterpiece dari Museum Sonobudoyo Yogyakarata, hilang.

Ketua Asosiasi Museum Indonesia (AMI) Putu Supadma Rudana ikut kecewa dan mengutuk keras hilangnya delapan benda bersejarah dari Museum Sang Nila Utama.

"Ini merupakan kejahatan yang lebih berat dari korupsi, karena benda-benda pusaka tersebut tidak ternilai harganya bagi bangsa ini," ujar Putu.

Dia menambahkan, koleksi museum yang hilang merupakan representasi khasanah kebudayaan nasional, sebagai identitas dan jati diri bangsa yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2010 Tentang Cagar Budaya.

"Karena itu kami berharap pihak kepolisian segera menangkap pelakunya dan memberi hukuman yang seberat-beratnya. Kami juga berharap tidak terulang kembali kejadian seperti ini," ucap Putu.

Sebelumnya disebut kerugian akibat kehilangan ke delapan benda bersejarah berkisar Rp 54 juta. Menanggapi hal tersebut, Putu menyebut taksiran tersebut sangat melecehkan dan sama sekali tidak memiliki sense of history and culture value.

"Atas kejadian ini, saya kira dibutuhkan lembaga yang cukup memadai untuk penanganan museum di Indonesia. Karena museum menyimpan koleksi harta negara yang tak terhingga. Regulasi yang berhubungan dengan permuseuman perlu direvisi, sekaligus dalam prosesnya perlu konsensus beberapa pihak profesional dari praktisi, akademisi, Komunitas maupun AMI. Semua pihak harus bersinergi untuk menjaga, menyelamatkan dan melestarikan warisan budaya bangsa," pungkas Putu.(gir/jpnn)

Kasus hilangnya delapan benda bersejarah dari Museum Sang Nila Utama Riau, masih misterius.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News