Mitos Munculnya Bola Api Pemicu Aksi Bunuh Diri

Mitos Munculnya Bola Api Pemicu Aksi Bunuh Diri
Bunuh diri. Ilustrasi Foto: dok.JPG

Hasilnya, data 2011 hingga 2016 menunjukkan angka kematian bunuh diri di Rongkop tinggal 2 jiwa. “Artinya saat wilayah itu sudah ramah jiwa, angka bunuh diri menurun,” jelasnya.

Peristiwa terbaru kasus bunuh diri di kecamatan Semin, Gunung Kidul, juga menunjukkan indikator-indikator pergeseran pola pikir warga.

Dalam kasus gantung diri yang dilakukan H, warga dusun Wates kecamatan Semin, masyarakat melihat tidak ada keterkaitan perbuatan H dengan mitos masa lalu.

“Lha memang orangnya sudah sakit menahun, merambat ke masalah ekonomi,” kata Sudoko, Ketua RT 03, tempat H tinggal.

Sudoko menuturkan, warganya itu semasa masih mampu bekerja sehari-hari adalah petani dan pengrajin. Namun, saat menderita sakit gula, H tidak mampu lagi bekerja normal.

Selama ini H memilih lebih banyak tinggal di rumah, daripada berusaha mengobati sakit gulanya. “Tiap hari cuma di rumah, keluar kalau cuma mau mandi saja,” ujarnya.

Meninggalnya H, lanjut Sudoko, juga membuat kaget warga. Jika muncul stigma bahwa bunuh diri warga di GN Kidul terkait dengan mitos, acapkali perlakuan warga sekitar justru mengacuhkan korban.

Namun, kata Sudoko, perlakuan warga terhadap H tetap selayaknya warga dusun yang meninggal lainnya. “Ya tetap dimandikan, disholati, baca yassin sama-sama. Kasihan, kan ini juga warga sendiri,” ujarnya.

Sudah sering muncul pemberitaan kasus bunuh diri di kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Jogjakarta. Berbagai mitos dikaitkan dengan kerapnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News