Mitrabahtera Raup Pendapatan USD 135,3 Juta dan Bagi Deviden

Mitrabahtera Raup Pendapatan USD 135,3 Juta dan Bagi Deviden
Mitrabahtera Raup Pendapatan USD 135,3 Juta dan Bagi Deviden

jpnn.com - JAKARTA -  PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) melaporkan kondisi keuangan auditan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014.

Dilaporkan, perusahaan mengantongi pendapatan sebesar USD 135,3 juta, laba kotor sebesar USD 43,4 juta, EBITDA sebesar USD 53,6 juta dan laba yang diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (laba bersih) sebesar USD 20,1. MBSS juga membagikan dividen kepada pemegang saham sebesar USD 0,00920275 per lembar saham
 
Presiden Direktur MBSS Rico Rustombi,  menyampaikan bahwa kondisi ekonomi yang mengalami perlambatan pertumbuhan dan penurunan harga komoditas batu bara sepanjang tahun 2014 telah memberikan tekanan harga pada jasa logistik pendukung industri batu bara.

“Karena itu, tahun 2014 kami sangat fokus dan menerapkan beberapa prioritas bisnis. Diantaranya adalah fokus pada perpanjangan kontrak-kontrak yang jatuh tempo, konversi armada ke ukuran yang lebih besar, dari kerja keras itu kami berhasil membukukan pendapatan sebesar USD 135,3 juta, meskipun itu turun sebesar 10,5 persen dari pendapatan tahun 2013,” kata Rico dalam RUPS yang berlangsung kemarin di Ritz Carlton Hotel Jakarta.

Dia menyebut, pencapaian itu merupakan prestasi hebat, mengingat kondisi ekonomi dan industri yang sangat menantang serta tekanan harga atas jasa logistik penunjang industri batubara.
 
Direktur Keuangan dan Perencanaan MBSS Ika Bethari, menambahkan, pemahaman atas ekspektasi klien dan semangat untuk memberikan win-win solution telah memberi keuntungan baik bagi MBSS maupun klien.
 
 “Dengan struktur biaya yang efisien, MBSS memiliki fleksibilitas dalam menetapkan pricing strategy-nya,” terang Ika.

Melalui upaya tersebut, dari nilai kontrak yang jatuh tempo sebesar US$64,9 juta di tahun 2014, MBSS berhasil memperpanjang kontrak sebesar USD 25,7 juta. Sementara itu, armada dari kontrak-kontrak yang tidak diperpanjang dialokasikan untuk memperoleh kontrak-kontrak baru serta untuk melayani pasar spot charter, dimana kontrak baru diperoleh sebesar USD 16,5 juta pendapatan dari pasaspot charter sebesar US$9,1 juta.
 
Di tahun 2014 Perseroan mengangkut 52,6 juta ton batu bara, terdiri dari 31,1 juta ton untuk segmenbarging dan 21,5 juta ton untuk segmen floating crane. Volume untuk segmen barging mengalami penurunan sebesar 19 persen secara year-on-year (y.o.y), sementara untuk segmen floating crane volume naik sebesar 3 persen.

Penurunan volume barging di tahun 2014 didorong oleh lebih banyaknya pengangkutan batu bara jarak jauh (antar pulau) dibanding jarak dekat (transshipment) sehubungan peningkatan kebutuhan domestik batu bara dan industri semen.
 
Di tahun 2014, MBSS mencatatkan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar USD 20,1 juta, atau turun sebesar 47,4 persen dari tahun 2013 sebesar USD 38,3 juta.

Ika menjelaskan beberapa faktor yang menyebabkan penurunan laba bersih perseroan di tahun 2014 disamping tekanan harga. Antara lain meningkatnya jumlah dockingarmada Perseroan sesuai persyaratan kelas, serta kurang maksimalnya perputaran armada Perseroan untuk pengangkutan jarak jauh disebabkan karena faktor cuaca buruk khususnya di triwulan ke-tiga dan ke-empat 2014 yang memaksa armada Perseroan untuk berlindung/sheltering guna menjaga keselamatan pelayaran.
 
Selain itu, adanya Penyelesaian Kewajiban Penundaan Utang (PKPU) sebesar USD 3,2 jutakepada PT Great Dyke juta juga turut menekan laba bersih Perseroan. “Apabila dinormalisasi dengan mengeluarkan komponen PKPU, laba bersih Perseroan akan berada di angka USD 23,3 juta”, ujar Ika.

Lebih lanjut Ika menjelaskan bahwa klaim PKPU adalah kejadian yang sifatnya one-off dikarenakan struktur kontrak yang dibuat dan ditandatangani oleh Manajemen lama Perseroan tersebut adalah satu-satunya kontrak dimana MBSS bukan merupakan pihak yang secara langsung berhubungan dengancounter party.

JAKARTA -  PT Mitrabahtera Segara Sejati Tbk (MBSS) melaporkan kondisi keuangan auditan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014. Dilaporkan,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News