MK Diminta Berani Dalami Politik Uang

jpnn.com - JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy meminta Mahkamah Konstitusi (MK) mendalami substansi gugatan pilkada serentak yang berkaitan dengan politik uang dan dinasti.
Hal ini disampaikan politikus yang akrab disapa LE, karena MK akan mengeluarkan putusan dismisal/sela untuk 147 gugatan pilkada serentak yang dimohonkan pasangan calon peserta pilkada serentak 9 Desember 2015.
Menurutnya, sekarang adalah saat yang tepat melakukan perbaikan kualitas demokrasi. "Undang-undang pilkada yang dilahirkan oleh DPR awal tahun lalu telah banyak memberikan perbaikan substansial terhadap perbaikan kualitas pilkada, seperti soal politik dinasti, politik uang, dan pengelolaan dana kampanye" kata LE, Minggu (17/1).
Karenanya, bukan zamannya lagi MK hanya melihat angka-angka dalam memutuskan perkara, tapi harus lebih melihat substansi persoalan pilkada yang lebih mendalam. Utamanya terkait soal money politic.
"Mahkamah konstitusi, termasuk Bawaslu dan KPU harus berani mengambil sikap tegas terhadap kasus money politic. Jangan melihat besar kecilnya jumlah politik uang, tetapi lebih pada pemahaman bahwa itu merupakan pelanggaran berat pemilu," tegasnya.
Ditanya tentang laporan yang ia terima soal daerah mana saja yang terindikasi masih marak terjadi politik uang, LE menyebutkan bahwa MK harus melihat secara keseluruhan berbagai indikasi money politic yang terjadi. Antara lain laporan yang ia peroleh saat Pilkada Serentak di Riau, Wonosobo, maupun Bengkulu. (fat/jpnn)
JAKARTA - Wakil Ketua Komisi II DPR Lukman Edy meminta Mahkamah Konstitusi (MK) mendalami substansi gugatan pilkada serentak yang berkaitan dengan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Kelompok DPD RI di MPR Dorong Agenda Perubahan UUD 1945 pada 2026
- NasDem Karawang Bangun Kantor Megah Simbol Pemersatu
- Soal RUU Perampasan Aset, Dave Golkar: Kami Siap Membahas
- Gus Yasin Dukung Agus Suparmanto Jadi Ketum PPP di Muktamar
- Groundbreaking Kantor Nasdem Karawang, Idris Sandiya Ingatkan Pentingnya Pembangunan Fisik & Mental
- Fathi Nilai Kebijakan Ekonomi Trump Ancaman Serius, Pemerintah Perlu Strategi Baru