Mobil Dinasnya Jarang Bergerak
Senin, 09 Januari 2012 – 13:01 WIB
"Untuk menghindari conflict of interest, saya selalu menghindari pertemuan di luar kantor. Konsekuensinya, saya pulang malam, sudah biasa pulang jam 12 hingga jam 2 dinihari. KM mobil saya paling kecil karena jarang dipakai keluar kantor," cerita pria jebolan Jurusan Ilmu Politik Program Pasca Sarjana (PPS), Universitas Indonesia, itu.
Baca Juga:
Tapi lebih penting dari soal dimana bertemu dengan orang partai, menurut Nur, adalah masalah niat. "Jika tidak ada niat berbuat tak baik, maka segala kesempatan dan peluang akan tertutup," katanya.
Dikatakan, saat menjadi ketua Bawaslu, kesempatan berbuat tak baik, yakni memainkan kasus pemilu, sangat terbuka. "Sebagai ketua, gampang kalau mau main karena semua surat-surat masuk ke ketua dulu. Bisa saja saya tak disposisi agar tak berlanjut," kata Nur.
Tapi, katanya, peluang 'main' itu tak dimanfaatkan. "Karena saya mencoba konsisten dengan kode etik. Dan memang tak pernah ada niat berbuat tak baik. Alhamdulillah, sampai sekarang kasus ini, kasus itu, tak ada yang menyebut nama saya terlibat," ujarnya.
MENJAGA jarak dengan orang partai merupakan hal yang penting agar sebagai penyelenggara pemilu, tidak gampang terseret kepentingan politik. Itu prinsip
BERITA TERKAIT
- Nikmati Kemewahan Layanan Kesehatan Bedah Orthopedi-Vaskular di RS Premier Bintaro
- Jaring Potensi Petani Muda, Inilah 75 Nominee Young Ambassador Agriculture Pilihan Kementan
- Cetak Instruktur Fitness, PKS Konsisten Membangun Gaya Hidup Sehat di Masyarakat
- Perkumpulan Kader Bangsa Ingin Prabowo-Gibran Fokus Pada 3 Isu Ini
- Pakar Lingkungan UNP Sebut Air yang di Atas Baku Mutu Tidak Dapat Lagi Dikonsumsi
- Specta Jateng Open Tennis Tournament 2024 Disambut Warga dengan Antusiasme Tinggi