Mobil HiAce Tengah Malam Terparkir di Pinggir Jalan di Palembang, Tiba-Tiba Bergoyang

Mobil HiAce Tengah Malam Terparkir di Pinggir Jalan di Palembang, Tiba-Tiba Bergoyang
BKSDA Sumsel dan Ditreskrimsus Polda Sumsel translokasikan 65 satwa asli Indonesia Timur jenis burung dilindungi Maluku, Papua dan Papua Barat, Selasa (6/10). Foto: ANTARA/M Riezko Bima Elko P/21

"Bermalam sehari di sana (Bandara Soekarno Hatta) menunggu keberangkatan lanjutan dengan diawasi oleh petugas BKSDA setempat," imbuhnya.

Dia menjelaskan selama proses perawatan selama beberapa pekan di penangkaran tercatat sebanyak 49 ekor satwa mati.

Di antaranya 38 ekor mati karena kondisi sakit dan memburuk akibat proses pengangkutan dan packing yang kurang baik oleh pelaku penyelundupan dan 11 ekor dimusnahkan terjangkit virus influenza.

Kematian satwa tersebut dituangkan dalam Berita Acara Nomor BA. 1939/K. 12/TU/KSA/9/2021 dan BA.2033/K. 12/TU/KSA/10/2021.

Secara materiil negara diperkirakan mengalami kerugian Rp1,3 miliar apabila satwa-satwa tersebut berhasil diselundupkan keluar negeri.

"Ini adalah hak yang harus kami tangagpi secara serius, termasuk semua pihak yang sadar konservasi satwa," ujarnya.

Ke depan, mudah-mudahan kasus ini terungkap dan hal yang menjadi tantangan terbesar ialah menemukan pasar gelap yang menjadi pusat penyelundupan satwa endemik Indonesia yang dilindungi ke luar negeri," kata dia. (antara/jpnn)

Polisi yang curiga dengan mobil HiAce bergoyang yang terparkir di pinggir jalan di Palembang kemudian melakukan penggeledahan.


Redaktur & Reporter : Rah Mahatma Sakti

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News