Modal Foto Syur, Predator Seks Internasional Mengaku Perempuan untuk Jebak Remaja Australia

Modal Foto Syur, Predator Seks Internasional Mengaku Perempuan untuk Jebak Remaja Australia
Polisi di Australia mengatakan terjadi peningkatan pemerasan uang dengan korban remaja putra yang dilakukan pelaku kejahatan seksual internasional. (ABC News)

"Predator ini mengatakan mereka memiliki gambar atau rekaman anak-anak tersebut dalam posisi seksual dan meminta uang tebusan dengan ancaman akan mengirim foto ke keluarga atau disebarkan secara online," kata Sirec.

"Kami menemukan predator ini awalnya meminta uang dalam jumlah besar, kemudian berunding dengan korban jumlah yang lebih kecil, yang akhirnya dibayar."

Polisi mengatakan para korban dipaksa membayar dalam berbagai cara termasuk pengiriman uang lewat bank, kartu atau uang kripto, kemudian diancam lagi untuk membayar lebih banyak.

"Kejahatan ini berdampak besar bagi anak-anak dan keluarga mereka," kata Sirec.

"Para pelaku tersebut sangat manipulatif dan mereka akan mengancam dan menakut-nakuti anak-anak untuk mendapatkan apa yang mereka mau, termasuk memberitahu korban bahwa bila akan menghadapi masalah dengan petugas hukum bila melapor.

Oleh karena itu ACCCE mendorong para orang tua untuk berbicara kepada anak-anak mereka mengenai keamanan berkegiatan di internet dan memperhatikan beberapa hal seperti:

  • Profil online dan bahasa yang digunakan yang tidak konsisten
  • Kontak di satu aplikasi, namun kemudian diminta pindah ke aplikasi lainnya
  • Mereka menggunakan alasan bahwa kamera web atau mikrofon rusak ketika diminta melakukan panggilan video

"Kalau anak Anda menjadi korban, yakinkan mereka bahwa itu bukan kesalahan mereka dan mereka bisa meminta bantuan," kata Sirec.

"Dengan melaporkan apa yang terjadi ini bisa membantu kami menangkap pelaku dan mencegah anak-anak lain menjadi korban."

Polisi Federal Australia mengatakan pelaku kejahatan seksual mencari sasaran remaja putra di Australia

Sumber ABC Indonesia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News