Modal Masuk Masih Deras

Deal Utang AS Tak Berpengaruh

Modal Masuk Masih Deras
Modal Masuk Masih Deras
Di sisi lain, Hatta optimistis ekspor bakal terus meningkat. Meskipun juga terjadi peningkatan di sisi impor, akselerasinya tidak lebih kencang dibandingkan pertumbuhan ekspor. "Impor juga tidak perlu kita khawatirkan. Karena kalau kita bedah, komponen barang modal tinggi sekali, sehingga kita bisa meningkatkan produktivitas," katanya.

    

Dirjen Pengelolaan Utang Kementrian Keuangan Rahmat Waluyanto mengatakan, kebijakan AS menaikkan batas utang dan memangkas belanja belum mampu mengatasi masalah fundamental ekonomi negara itu. Kebijakan itu hanya mampu menghindari AS dari risiko gagal bayar. Keputusan tersebut juga diyakini dibuat atas tekanan Tiongkok dan Jepang sebagai pengoleksi terbesar obligasi AS.

"Itu tidak membantu penyelesaian masalah fiskal, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi AS dalam jangka panjang karena akan ada pemangkasan belanja yang cukup signifikan dalam sepuluh tahun dan tidak ada kenaikan pajak," kata Rahmat.

Ia memperkirakan suku bunga The Fed masih akan ditahan rendah sehingga capital inflow ke negara-negara emerging markets masih akan deras. (sof/kim)
Berita Selanjutnya:
Bursa Saham Rawan Terkoreksi

JAKARTA - DPR Amerika Serikat (AS) telah menyetujui peningkatan ambang batas utang untuk menghindari risiko gagal bayar. Menko Perekonomian Hatta


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News