Modal Nekat, Terbang ke Jakarta Tanpa Uang Saku

Modal Nekat, Terbang ke Jakarta Tanpa Uang Saku
Atlet pelari saat sedang latihan. Foto: Lombok Post/JPNN.com

jpnn.com, MATARAM - Dua pelari junior NTB LM Johri dan Zubaidi mewakili Indonesia pada Kejuaraan Asean School 2017 di Singapura 13 Juli mendatang. Keduanya terbang menuju Rawamangun, Jakarta Timur untuk mempersiapkan diri menuju kejuaraan tersebut, kemarin (2/7).

”Saya berangkat tadi subuh (kemarin, red) menggunakan taksi dari asrama Pusat Pendidikan dan Latihan Pelajar (PPLP) ke bandara,” kata LM Zohri kepada Lombok Post (Jawa Pos Group), kemarin.

Untuk berangkat ke Jakarta, Zohri harus meminjam uang kepada penanggung jawab PPLP NTB Heni sebesar Rp 100 ribu. Uang yang dipinjamnya itu dijadikan ongkos angkutan. ”Kalau ongkos pesawat sudah ditanggung pusat. Tapi, saya sama sekali tidak mendapatkan uang saku,” keluhnya.

Zohri merasa kecewa karena tak diberikan uang saku. Kendati demikian, dia yang sudah bertekad untuk memberikan prestasi terbaiknya di kejuaraan itu membuatnya tetap berangkat.

”Dari bandara Soekarno naik Damri ke Rawamangun. Karena, kalau bayar taksi ongkos tak mencukupi,” kata dia.

Dia merasa tidak diurus. Dari Kabupaten Lombok Utara (KLU) juga tidak memberikan anggaran untuk berangkat. ”Begitupun dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) NTB,” keluhnya.

Zohri mengatakan, dia akan menjalani pelatihan di Rawamangun selama sepekan. Karena, pelaksanaan kejuaraan 10 hari lagi.

”Nanti sore (2/7), kita akan lakukan latihan perdana dengan atlet lainnya,” beber atlet asal KLU itu.

Dua pelari junior NTB LM Johri dan Zubaidi mewakili Indonesia pada Kejuaraan Asean School 2017 di Singapura 13 Juli mendatang. Keduanya terbang menuju

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News