Moderasi Beragama Kunci Membangun Sikap Toleransi

Moderasi Beragama Kunci Membangun Sikap Toleransi
Plt Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum Aang Witarsa. Foto: Supplied

jpnn.com, BOGOR - Direktorat Ketahanan Ekonomi, Sosial, dan Budaya Ditjen Politik dan Pemerintahan Umum (PUM) Kemendagri gelar kegiatan “Komunikasi Sosial Isu-Isu Strategis Bidang Ekonomi, Sosial, dan Budaya” di Rizen Padjajaran Hotel, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/3).

Plt Direktur Ketahanan Ekonomi Sosial dan Budaya, Ditjen Politik dan PUM Aang Witarsa Rofik menggaris bawahi beberapa isu strategis di bidang ekonomi, sosial, dan budaya.

Salah satunya ialah pentingnya penguatan moderasi agama untuk menciptakan negara yang adil dan ramah bagi semua warga Indonesia dalam menjalani kehidupan beragama yang rukun, damai, dan makmur.

Selain itu, Aang Witarsa menegaskan perhatian khusus yang ditujukan pada upaya pencegahan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika, serta penanganan ketahanan sosial, kemasyarakatan, dan seni budaya.

“Perlunya antisipasi terhadap polarisasi masyarakat pasca-Pemilu 2024 yang dapat memicu konflik sosial akibat sensitivitas negatif yang tinggi di berbagai interaksi, baik langsung maupun di dunia maya,” ujar Aang Witarsa.

“Dalam konteks ini, moderasi beragama menjadi kunci dalam membangun sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan keyakinan untuk mencegah konflik yang lebih luas,” katanya.

Sementara itu, Plh Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Togap Simanungsong mengatakan berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.

Togap menekankan pentingnya kesadaran akan potensi konflik sosial pasca-pemilu serta antisipasi terhadap kerawanan konflik pada pilkada serentak Oktober 2024.

Moderasi beragama menjadi kunci dalam membangun sikap toleransi dan penghargaan terhadap perbedaan keyakinan untuk mencegah konflik lebih luas.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News