Moeldoko: Tidak Perlu Mengancam, Negara Punya Kekuatan untuk Menghadapi
jpnn.com, JAKARTA - Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menegaskan, pemanggilan terhadap Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab oleh kepolisian terkait dugaan pelangggaran protokol kesehatan, bukanlah upaya kriminalisasi ulama.
Moeldoko mengimbau kepada semua pihak agar tidak perlu ada unjuk kekuatan dari kelompok tertentu terkait hal tersebut.
"Dari awal saya sudah katakan tidak ada kriminalisasi ulama. Yang dikriminalisasi adalah mereka-mereka yang memiliki kesalahan dan itu sudah melalui penyelidikan mungkin ditingkatkan ke penyidikan dan seterusnya," ujar Moeldoko dalam keterangan di Jakarta, Selasa (1/12).
Jenderal purnawirawan kelahiran 8 Juli 1957 itu mengatakan di Indonesia tidak ada yang kebal hukum.
Ditegaskan, pihak keamanan tidak pandang bulu dalam menentukan seseorang dinyatakan bersinggungan dengan hukum atau tidak.
"Saya mengimbau semuanya paham tentang itu. Jadi untuk itu kita (pemerintah) imbau bersama, tidak perlu menggunakan kekuatan, tidak perlu mengancam dan seterusnya, karena negara juga punya kekuatan untuk menghadapi. Jadi tidak perlu itu, karena negara juga tidak ingin menghadapi situasi seperti itu," kata dia.
Dia menegaskan semua menginginkan negara baik-baik saja, aman dan tentram.
Dan tanggung jawab pemerintah adalah menciptakan situasi yang stabil, aman dan melindungi seluruh masyarakat Indonesia.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyampaikan pernyataan tegas terkait langkah kepolisian melakukan pemanggilan terhadap Habib Rizieq.
- Moeldoko Beber Penyebab Motor Listrik Kurang Diminati Meski Diguyur Insentif
- Moeldoko Targetkan PEVS 2024 Bidik Transaksi Rp 400 Miliar, Ini Masih Rendah
- 5 Tuntutan 3 Ormas Islam, Nomor 2 Meminta 8 Hakim MK Tobat
- Inilah 23 Amicus Curiae yang Dipertimbangkan MK, Ada dari Habib Rizieq, Megawati, dan Reza Indragiri
- Warga Sekitar Kebakaran Gudang Peluru Ada Imbauan dari Moeldoko, Ini Demi Kebaikan
- KSP Inisiasi Gerakan Anak Muda Jaga Keberlanjutan Legasi Jokowi